KCIC: Penjualan Tiket Whoosh saat Libur Panjang Idul Adha Meningkat 20 Persen

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta -  Penjualan tiket Whoosh selama periode long weekend iatau libur panjang  meningkat sekitar 20 persen jika dibandingkan hari biasa. Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa mengatakan sebanyak 75 ribu tiket Whoosh sudah terjual selama periode libur panjang Idul Adha. Jumlah tersebut terjual untuk periode 14-18 Juni 2024.

"Angka ini tetap bakal terus bertambah seiiring dengan tetap dijualnya tiket Whoosh di beragam channel penjualan," demikian dipaparkan Eva lewat keterangan tertulis, Ahad 16 Juni 2024.

Peningkatan penumpang mulai terjadi sejak 14 Juni 2024. Di tanggal tersebut, agenda keberangkatan di sore dan malam hari selepas pulang kerja menjadi salah satu sasaran para penumpang. Total sebanyak 19 ribu lebih penumpang telah diberangkatkan pada momen tersebut.

Pada 15 Juni, jumlah penumpang nan menggunakan Whoosh mengalami peningkatan menjadi 21 ribu lebih penumpang. Pada periode tersebut, tiket keberangkatan Halim dari pukul 06.40 hingga 18.00 seluruhnya lenyap terjual.

Secara kumulatif, selama dua hari, Whoosh telah memberangkatkan sekitar 40 ribu penumpang alias rata-rata 20 ribu penumpang per hari. "Angka ini lebih tinggi dari total penumpang di hari biasa nan berkisar antara 15-16 ribu penumpang per hari," ujarnya. 

Iklan

KCIC memprediksi lonjakan jumlah penumpang tetap bakal terjadi hingga H-1 Idul Adha alias Minggu, 16 Juni 2024. 

Selain masyarakat nan bakal berpiknik berbareng keluarga, libur panjang Idul Adha kali ini, KCIC juga dipadati penumpang rombongan. Sebanyak 60 rombongan tercatat menggunakan Whoosh dengan rata-rata 12 rombongan setiap harinya. 

Total tiket nan telah terjual untuk penumpang rombongan mencapai lebih dari 1.500 tiket. Rombongan tersebut berasal dari perusahaan, pemerintahan, sekolah, tour and travel, dan masyarakat umum.

Pilihan Editor: Tim Gugus Tugas Prabowo-Gibran Bantah Adanya Rencana Menaikkan Rasio Utang hingga 50 Persen terhadap PDB

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis