Kemendag Sebut Kebijakan Proteksionis Donald Trump Bakal Pengaruhi Perdagangan RI

Sedang Trending 4 hari yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan (Kemendag) Fajarini Puntodewi mengatakan kemenangan Donald Trump dalam Pemilu Amerika Serikat berpotensi membangkitkan kembali kebijakan “America First”. Presiden terpilih dari Partai Republik itu diprediksi bakal mengutamakan pelindungan ekonomi dalam negeri.

Fajarini mengatakan, kebijakan proteksionis Trump bakal diejawantahkan dalam corak pengenaan tarif 10 hingga 20 persen bagi barang-barang impor nan masuk Negeri Abang Sam. Pungutan itu diprediksi dapat mencapai 60 hingga 100 persen untuk Cina—negara nan digadang-gadang Trump menjadi penyebab neraca perdagangan AS selalu mengalami defisit.

“Tentu dengan adanya kebijakan ini bakal ada akibat (bagi Indonesia), baik itu terhadap perdagangan dengan Amerika maupun dengan Cina. Kedua negara ini merupakan mitra utama perdagangan Indonesia,” kata Fajarini dalam Gambir Trade Talk di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa, 19 November 2024.

Berkaca dari periode kepresidenan Trump pertama pada 2016–2020, Fajarini mengatakan keahlian ekspor Indonesia tetap positif. Dua tahun terakhir pada periode itu, neraca perdagangan Indonesia-AS surplus masing-masing sebesar US$ 27,1 miliar pada 2019 dan US$ 27,2 miliar pada 2020.

Namun, ekspor Indonesia rupanya melonjak drastis setelah era pertama Trump berakhir. Di era Joe Biden, neraca perdagangan Indonesia-Amerika Serikat mencatatkan surplus sebesar US$ 37 miliar pada 2021, US$ 39,8 miliar pada 2022, dan US$ 34,5 miliar pada 2023. “Tentu kami berambisi di trump kedua ini tidak terlalu banyak terjadi perubahan terhadap keahlian ekspor kita,” ujar Fajarini.

Selama ini Amerika Serikat merupakan salah satu negara tujuan ekspor utama Indonesia. Tahun lalu, ekspor ke Amerika mencapai 9,57 persen dari total ekspor Indonesia. Amerika Serikat hanya kalah oleh Cina nan mempunyai porsi 25,66 persen. Total nilai ekspor Indonesia ke Amerika Serikat mencapai US$ 23,2 miliar. Ekspor Indonesia ke Amerika Serikat lebih tinggi daripada impor nan berada di level US$ 11,3 miliar. Walhasil, Indonesia mengalami surplus perdagangan US$ 11,9 miliar dengan Amerika.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis