Kemenhub: Jakarta Masuk Daftar 50 Kota Maritim Terkemuka di Dunia

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

TEMPO.CO, JakartaDirektur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Antoni Arif Priadi mengatakan Jakarta masuk dalam daftar 50 kota maritim terkemuka di bumi berasas jurnal berjudul Leading Maritime Cities 2024. “Jakarta masuk ke dalam daftar 50 kota maritim terkemuka di seluruh bumi berasas jurnal berjudul Leading Maritime Cities 2024 nan dirilis Perusahaan Manajemen Risiko DNV GL dan Konsultan Menon Economis dengan sumber info berasal dari Clarkson Research,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Selasa, 14 Mei 2024.

Dalam jurnal itu, Jakarta menempati ranking satu sebagai kota dengan instansi pusat perusahaan pelayaran terbanyak di dunia. Jakarta memimpin parameter itu dengan 261 perusahaan pelayaran nan terdaftar.

Ia menyampaikan sebagian besar dari kapal-kapal tersebut adalah kapal berukuran kecil, nan beraksi secara regional melayani kebutuhan Indonesia sebagai negara kepulauan. Selain itu, Jakarta masuk dalam 15 besar pada dua parameter lain, ialah ukuran armada (CGT) nan dimiliki oleh pemilik kapal nan terdaftar di kota tersebut, serta ukuran armada (CGT) dikendalikan oleh pemilik kapal nan terdaftar di kota tersebut.

Indikator-indikator inilah, katanya, membawa Jakarta masuk dalam 15 besar kota nan menjadi pusat pelayaran utama di dunia, berbareng dengan Singapura, Athena, Tokyo, Shanghai, Hamburg, London, Copenhagen, Rotterdam, Hongkong, Oslo, Seoul, Dubai, Beijing, dan Maseille.

Pusat pelayaran utama salah satu di antara lima pilar untuk menentukan ranking 50 kota maritim terkemuka di dunia. “Banyaknya perusahaan pelayaran nan berlokasi di suatu kota tentunya dapat memberikan perspektif nan berbeda mengenai organisasi pelayaran dibandingkan dengan nilai kapal dan pendapatan perusahaan,” ujarnya.

Antoni menambahkan jurnal Leading Maritime Cities 2024 sudah memasuki jenis ke-6 sejak dikeluarkan secara berkala setiap dua tahun sekali pada 2012. Pemeringkatan di dalam jurnal dilakukan berasas kombinasi data-data objektif nan diperoleh melalui sumber-sumber internasional terkemuka dan penilaian subjektif dari para mahir untuk mengevaluasi dan membikin tolak ukur 50 kota maritim terkemuka.

“Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan bottom-up, mengambil 15.000 kota nan mempunyai aktivitas maritim, untuk kemudian disaring menjadi 50 kota berasas parameter objektif maritim terhadap empat dari lima pilar, ialah pusat pelayaran, finansial dan norma maritim, teknologi maritim, dan pelabuhan dan logistik,” katanya.

Iklan

Penilaian subjektif dilakukan oleh 190 mahir maritim di seluruh bumi terhadap pilar ke-5, ialah daya tarik dan daya saing, untuk kemudian dikombinasikan dengan info objektif dan digunakan untuk menentukan ranking 50 kota maritim terkemuka di dunia.

Antoni beranggapan masuknya Jakarta sebagai salah satu di antara 50 kota maritim terkemuka di bumi ini, kudu dijadikan dorongan dan motivasi bagi Indonesia untuk terus berbenah dan berkembang dalam industri maritim.

Apalagi penelitian mengungkapkan bahwa pusat perdagangan internasional secara berjenjang bergerak ke arah Timur alias Asia, dengan semakin banyaknya pemilik kapal nan bermunculan dari wilayah ini. Pergeseran ini tentunya diharapkan dapat mengangkat kota-kota maritim di Asia di dalam perdagangan maritim global.

Oleh karenanya, katanya, krusial untuk terus meningkatkan kapabilitas baik dalam perihal penemuan teknologi, sumber daya manusia, serta kebijakan-kebijakan dalam mewujudkan pelayaran nan selamat, aman, dan berwawasan lingkungan. “Sehingga kemudian dapat meningkatkan daya tarik dan daya saing nan bisa membawa tidak hanya Jakarta, namun kota-kota lain di Indonesia menjadi kota maritim terkemuka di dunia,” kata Antoni.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis