Kemenparekraf Sebut Bakal Bantu Serap Korban PHK ke Sektor Ekonomi Kreatif

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengatakan siap menyerap para tenaga kerja nan menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK). Hingga Agustus 2024, tercatat ada 46 ribu kasus PHK di Indonesia nan banyak terjadi di sektor formal.

“Memang PHK ini ada di sektor lain di luar parekraf tapi ini menjadi tugas kami untuk menyerap para pihak nan di-PHK,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno ketika ditemui dalam agenda peluncuran kitab riwayat hidup R. Suyoso Karsono The Singing Commodore pada Rabu, 11 September 2024 di Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf.

Kementerian menurut Sandiaga bakal terus memantau tren kenaikan nomor PHK tersebut. Meskipun menurut dia gelombang PHK belakangan banyak terjadi di luar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, namun di sektor manufaktur seperti industri tekstil dan garmen. “Isu PHK ini kami pantau penuh kehati-hatian,” tuturnya di hadapan wartawan.

Menurut Sandiaga, industri pariwisata dan ekonomi imajinatif semestinya bisa menjawab tantangan dapat menyediakan kesempatan upaya maupun membuka lapangan kerja baru di luar sektor formal. Terlebih setelah banyaknya kasus PHK nan telah terjadi. “Pariwisata dan ekonomi imajinatif ini kudu menjadi lahan kesempatan upaya dan pembuat lapangan kerja,” tegas Sandiaga.

Iklan

Sandiaga menyatakan sebelumnya telah sukses mencetak kembali 4,4 juta lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi imajinatif nan sempat lenyap di masa pandemi. Berdasarkan perihal itu, dia berambisi pertumbuhan di sektor tersebut bisa terus bertambah, termasuk soal pentingnya investasi guna meningkatkan pertumbuhan.

Ke depan, Sandiaga bakal berkoordinasi dengan beberapa kementerian mengenai untuk dapat membantu menyelesaikan persoalan pemutusan kerja ini. Termasuk soal pengadaan training maupun pendampingan bagi para pelaku ekonomi.

Pilihan editor: Muhadjir soal Program Pensiun Tambahan: Bagus tapi Terlalu Berat untuk Sekarang

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis