TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengatakan institusinya bakal bekerja sama dengan Kementerian Pertanahan untuk penguatan bagian pertanahan dan pertahanan nasional. Dalam diskusinya dengan Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, Nusron mengatakan kerja sama itu meliputi pengamanan tanah aset negara serta mengenai program ketahanan pangan.
"Pertama mengamankan tanah aset-aset negara nan saat ini dikelola oleh Kemenhan dan TNI," ujar Nusron Wahid di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta, pada Senin, 11 November 2024 seperti dikutip dalam keterangan tertulis.
Nusron mengatakan, kerja sama ini menjadi salah satu prioritas lantaran menurut laporan Menteri Pertahanan banyak tanah aset TNI nan fungsinya telah berubah. Untuk itu, perlu dilakukan penataan ulang mengenai tanah aset nan dikelola oleh Kementerian Pertahanan. "Kita kerja sama penataan ulang sertifikasi nan bagus dan diamankan agar tanah aset-aset negara tidak hilang," kata dia.
Selain menguatkan bagian pertahanan, menurut politikus Partai Golkar itu adalah meningkatkan ketahanan pangan dan energi. Dalam masalah ini, Nusron mengatakan, Kementerian ATR/BPN bakal mempercepat pengadaan tanah seluas 1 juta hektare di Papua untuk program tersebut. "Pak Menhan concern terhadap sejauh mana proses pelepasan lahan dan sertifikasi untuk mencetak (lahan) sawah di Papua dan wilayah lain," kata Nusron.
Selain itu, penguatan kerja sama pun bakal dilakukan ihwal penanganan sengketa dan bentrok pertanahan, khususnya nan dapat menghalang sistem pertahanan nasional. Penanganan ini, kata Nusron, terutama menyangkut bentrok antara perseorangan dengan negara alias korporasi dengan negara. “Ini sensitif jika sampai tidak dikelola dengan baik, ini kita diskusikan berbareng dengan Pak Sjafrie," kata Nusron.
Kementerian ATR/BPN menurut dia bakal mendukung pengadaan tanah untuk kepentingan pertahanan, seperti halnya tempat latihan hingga pangkalan TNI. "Kita diminta untuk menyisir lahan nan perlu disiapkan. Intinya lantaran masalah lahan ini masalah krusial terutama banyak lahan TNI nan diambil alih pihak lain, beliau datang ke sini menjadi prioritas utama untuk diselamatkan," kata Menteri Nusron.
Dalam obrolan nan berjalan di Ruang Rapat Menteri ATR/Kepala BPN ini, Menteri Nusron didampingi Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Ossy Dermawan beserta sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kementerian ATR/BPN.