TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat alias Kementerian PUPR menurunkan sejumlah perangkat berat untuk penanganan darurat musibah banjir lahar dingin di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Keterpaduan Pembangunan Kementerian PUPR Maulidya Indah Junica mengatakan perangkat berat konsentrasi digunakan untuk membersihkan material lumpur dan material vulkanik Gunung Marapi serta membuka jalan akses untuk mengalirkan support dan logistik. “Penanganan dan langkah-langkah antisipasi dilaksanakan seluruh Unit Organisasi Kementerian PUPR," kata Maulidya Indah, di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu, 15 Mei 2024.
Menurutnya, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V, Ditjen Sumber Daya Air memobilisasi perangkat berat berupa lima unit excavator standar PC 200 untuk pembersihan material lumpur dan material vulkanik Gunung Marapi. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat, Ditjen Bina Marga memobilisasi perangkat berupa delapan unit excavator juga untuk membersihkan material banjiran.
Untuk memenuhi kebutuhan air minum dan sanitasi bagi masyarakat terdampak, Satuan Tugas Tanggap Darurat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumbar telah melakukan assessment kebutuhan sarana dan prasarana (sarpras) nan dibutuhkan.
Tim Tanggap Darurat Kementerian PUPR berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar untuk melakukan monitoring kondisi terkini. “Hasil monitoring Tim Tanggap Darurat BPPW Sumatera Barat mengantisipasi kebutuhan sarpras. BPPW Sumatera Barat tetap melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar bilamana ada kebutuhan/permintaan sarpras,” kata Maulidya.
Iklan
Dia mengatakan BWS Sumatera V juga melakukan koordinasi dengan BPJN Sumbar untuk penanganan jalan di Lembah Anai nan mengalami longsor, sehingga membikin lampau lintas terganggu, terutama jalur penghubung Kota Padang-Bukit Tinggi. “Dari hasil koordinasi tersebut, BWS Sumatera V bakal mendukung kebutuhan bronjong sekitar 1.000-1.500 unit dan 1 unit perangkat berat,” ujarnya.
Selain itu, dari hasil monitoring kondisi jalan nasional di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar oleh BPJN Sumbar, juga didapati ruas Batas Kota Padang Panjang-Sicincin, tepatnya di Km 62+000-Km 67+600 ambles. Kerusakan juga terjadi pada Jembatan Margayasa A, Jembatan Margayasa B, dan Jembatan Pincuran Batung. “Kementerian PUPR telah memasang rambu peringatan genangan banjir dan membikin posko siaga tanggap bencana. Saat ini tetap dilakukan penanganan darurat terhadap jalan putus/ambles/longsor,” kata Maulidya.
Banjir nan terjadi pada Sabtu, 11 Mei akibat intensitas hujan tinggi di area Gunung Marapi nan menyebabkan luapan 4 sungai di bagian hilir, ialah Sungai Batang Malana, Sungai Batang Bangkahan, Sungai Batang Bengkawas, dan Sungai Batang Katiak hingga menggenangi permukiman warga.