TEMPO.CO, Jakarta - Deputi bagian Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi menyebut bakal meminta Norinco mengembalikan kereta tanpa rel otonom di Ibu Kota Nusantara (IKN) alias Autonomous Rail Transit (ART) ke Cina pasca menjalani uji coba selama kurang lebih dua bulan.
Sebelumnya, kereta tersebut hasil kerja sama antara Otorita IKN (OIKN) dan Norinco, dengan partisipasi dari CRRC, produsen sarana perkeretaapian terkemuka asal Cina.
Ali menjelaskan bahwa menurut hasil penilaian hingga pertimbangan oleh OIKN, ditemukan bahwa kereta tanpa rel, khususnya system autonomous belum dapat berfaedah dengan baik di IKN.
Ia mengungkapkan bahwa sesuai dengan obrolan antara OIKN dan lintas kementerian dan lembaga dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Dukungan Percepatan Penyelenggaraan Uji Coba dan Unjuk Kerja (Proof of Concept) Trem Otonom di Ibu Kota Nusantara, OIKN bertanggung jawab dalam penyelenggaraan dan penilaian kereta tanpa rel di IKN.
Melihat hasil bahwa kereta itu belum beraksi dengan baik, maka pihaknya bakal meminta Norinco mengembalikan kereta ke Cina.
"Jika tidak maka sesuai dengan perjanjian MoU untuk PoC, kita bakal meminta pihak Norinco untuk mengembalikan trainset di IKN ke Cina," kata Ali.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan bahwa negara tidak bakal mengalami kerugian jika kereta otonom alias ART di IKN dihentikan.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Budi Rahardjo menyatakan pihaknya tidak mempermasalahkan andaikan hasil pertimbangan dari OIKN nan menilai bahwa uji coba kereta otonom dipandang belum memenuhi standar.
"Jika, kemudian ART dipandang belum memenuhi standar pertimbangan dari OIKN, tidak ada masalah, lantaran negara juga tidak dirugikan," kata Budi dalam keterangan di Jakarta, Rabu, 13 November 2024 seperti dilansir dari Antara.
Budi menyampaikan bahwa negara tidak bakal dirugikan dari hasil uji coba kereta otonom di IKN, dikarenakan pembiayaan uji coba ditanggung oleh vendor ART.
"Menurut irit kami kita semua sepakat bahwa untuk IKN kita mencari nan terbaik," ujarnya.
Ia menuturkan pada dasarnya konsep transportasi di Ibu Kota Nusantara adalah ramah lingkungan dan futuristik. Dengan itu, ART menjadi salah satu pengganti nan dapat diujicobakan di IKN lantaran menerapkan konsep transportasi ramah lingkungan, berkepanjangan dan berteknologi tinggi.
ART dioperasikan menggunakan baterai. Alhasil, kendaraan ini dapat meminimalisir emisi gas rumah kaca dan pemakaian daya fosil.