Ketua Bappilu Gerindra Sulsel ke Denpom Usai Rumah Diteror 4 Prajurit

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Makassar, CNN Indonesia --

Ketua Bappilu Gerindra Sulawesi Selatan, Harmansyah meminta perlindungan kepada Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun usai rumahnya diduga mendapatkan teror dari empat anggota TNI nan berpakaian dinas pada Rabu (4/9) kemarin.

"Saya meminta perlindungan. Istri saya meminta perlindungan ke tingkatan pangdam dan lain sebagainya, lantaran psikologisnya sangat mengkhawatirkan," kata Harmansyah usai diperiksa di Denpom 4 Makassar, Kamis (5/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai mendapatkan dugaan teror hingga membikin istri dan empat anaknya mengalami trauma, Harmansyah langsung melaporkan kasus tersebut ke pihak Denpom 4 Makassar.

"Semalam saya sudah melakukan pelaporan. Hari ini saya melengkapi pemeriksaan, kurang lebih satu jam setengah. Pemeriksaannya mengenai kejadian nan dilakukan di rumah saya," kata dia.

Harmansyah menuturkan bahwa kejadian tersebut terjadi pada saat dirinya tidak berada di rumah, Rabu (4/9) sekitar pukul 17.00 WITA. Namun, di rumahnya hanya ada dua orang anaknya nan tetap kecil.

"Saya dalam keadaan tidak di rumah, anak saya ada di dalam rumah, dua anak mini nan begitu merasa sangat ketakutan, sampai kudu aliran listrik rumah saya dimatikan, sedangkan anak saya ada di dalam. Ini tentu merugikan psikologis," terangnya.

Harmansyah mengaku tidak mengetahui persoalan hingga empat orang personil TNI tersebut datang ke rumahnya untuk meneror keluarganya.

"Saya berambisi ini bisa ditindaki setegas tegasnya ini menjadi pembelajaran bagi kita semua, permasalahanya saya tidak paham, jika saya dicari, handphone saya aktif 24 jam, saya bisa dikabari kapan pun," katanya.

Sebelumnya, empat personil TNI--salah satunya Serma Andi Arifuddin Sulaiman-- diduga melakukan penyerangan dan teror di rumah Ketua Bappilu Partai Gerindra, Harmansyah dikabarkan tidak memenuhi panggilan pihak Detasemen Polisi Militer (Denpom) 4 Makassar.

Oknum personil TNI, Serma Andi Arifuddin merupakan adik kandung dari Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Dalam rekaman video CCTV tersebut terlihat Serma Arifuddin memegang senjata api nan diacungkan kepada penduduk dan mengancamkan bakal membunuh Harmansyah.

Kapendam IXV Hasanuddin, Kolonel Inf Mangapul Hutajulu menegaskan Serma Andi Arifuddin Sulaiman dkk agar tetap memenuhi panggilan tersebut untuk diketahui motifnya.

"Tetap pasti [harus] bakal memenuhi panggilan tersebut guna tindak lanjut proses penyelidikan oleh Denpom 4 Makassar," kata Mangapul kepada CNNIndonesia.com, Kamis (5/9).

Sementara itu, Harmansyah mengaku menyerahkan penanganan dugaan teror empat prajurit TNI itu ke rumah keluarganya kepada pihak nan berwenang.

"Saya hanya menempuh jalur norma saja lantaran ini ada lembaga nan lebih berkuasa saya selaku korban merasa terancam, family saya merasa terintimidasi, istri dan anak saya dalam kondisi psikisnya lagi bermasalah ketakutan terus sehingga kami haru melakukan upaya norma dengan melakukan pelaporan di Denpom," kata Harmansyah usai memberi keterangan di Denpom 4 Makassar kemarin.

Harmansyah mengaku tidak mengetahui oknum personil TNI nan meneror keluarganya nan terjadi Rabu (4/9) kemarin, sampai mengeluarkan senjata api nan tidak sesuai peruntukannya.

"Saya tidak paham, apakah anak mentan alias apa. nan saya mengerti ini adalah oknum nan berseragam sehingga kudu diselesaikan dengan teman-teman Denpom," kata dia.

(mir/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional