Ketua BEM UNY Ngaku Dicekik Dosen saat Orasi di Depan Mahasiswa Baru

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Yogyakarta alias UNY, Farras Raihan (21) mengaku mendapatkan tindak represif dari seorang pengajar kampusnya saat menyampaikan orasi di aktivitas ospek alias Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), Selasa (6/8) siang kemarin.

Farras mengaku dicekik oleh sang dosen. Selain itu, personil BEM lainnya ditindih ke lantai oleh oknum petugas keamanan kampus dan panitia acara. Insiden ini viral di media sosial.

"Mencekik, (yang dicekik) saya," kata Farras saat ditemui di UNY, Sleman, DIY, Rabu (7/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Farras mengungkap peristiwa itu bermulai ketika sejumlah komponen BEM beriktikad menyampaikan orasi kebangsaan di depan mahasiswa baru. Lokasi aktivitas bertempat di GOR kampus.

Kata Farras, orasi kebangsaan rutin disampaikan oleh ketua BEM universitas dan fakultas pada setiap penyelenggaraan PKKMB. Pengecualian untuk tahun ini, agenda itu ditiadakan lantaran kepanitiaan dipegang sepenuhnya oleh kampus.

[Gambas:Twitter]

Orasi kebangsaan itu, kata Farras, berisikan antara lain problematika di UNY, PTNBH, akomodasi dan lain sebagainya. Dia menekankan, BEM sama sekali tak bermaksud untuk menghasut para mahasiswa.

"Apa nan kita sampaikan itu untuk pencerdasan, edukasi soal aktivitas mahasiswa," tuturnya.

Lantaran tak masuk dalam susunan acara, pihaknya mencoba menyampaikan orasi tersebut di akhir kegiatan. Akan tetapi, mereka tak diizinkan masuk ke area GOR.

Beberapa kali BEM mencoba masuk namun terus diadang. Sampai mereka akhirnya mencoba dengan sedikit paksaan. Tapi, salah seorang personil malah dijatuhkan dan ditindih oleh petugas keamanan kampus dan keamanan aktivitas nan juga mahasiswa.

"Itu mereka memberikan respons nan sangat keras, apalagi ada salah satu kawan kita nan ditindih oleh beberapa orang, nan mana itu mengakibatkan lecet, pasti sakit ketika dijatuhkan dan ditindih," imbuhnya.

Merasa tak lagi kondusif, para personil BEM mundur dan pindah ke laman GOR sembari terus menyampaikan orasi berbarengan dengan para mahasiswa baru nan hendak beranjak ke fakultas masing-masing.

Para personil BEM lampau pindah ke gerbang lantaran letak ini dianggap pas untuk menyampaikan orasi. Farras menyangkal pihaknya kala itu mencoba menutup akses alias jalur para mahasiswa baru.

"Ketika melangkah beberapa menit, ada oknum pengajar nan meringkus kita dengan memegang leher alias mencekik. Kejadian itu cukup membikin syok teman-teman dan di situlah ada sedikit banyak keributan," katanya.

Farras bilang, pihaknya tak lenyap pikir lantaran sejak awal mereka tak menghendaki adanya keributan, melainkan mimbar bebas buat menyuarakan aspirasi. Demi menghindari hal-hal nan lebih tak diinginkan, para BEM pindah ke pinggir jalan dan lanjut menyampaikan orasinya.

Farras menuturkan, pihaknya berencana melaporkan kejadian ini ke LBH Yogyakarta.

Dosen FEB UNY, Arwan Nur Ramadan tak menampik dirinya adalah sosok pengajar nan terekam dalam video viral. Namun, dia nan didapuk jadi ketua panitia PKKMB membantah dia telah mencekik Farras.Dosen FEB UNY, Arwan Nur Ramadan tak menampik dirinya adalah sosok pengajar nan terekam dalam video viral. Namun, dia nan didapuk jadi ketua panitia PKKMB membantah dia telah mencekik Farras. CNN Indonesia/ Tunggul

Dosen bantah cekik

Dosen FEB UNY, Arwan Nur Ramadan tak menampik dirinya adalah sosok pengajar nan terekam dalam video viral. Namun, dia nan didapuk jadi ketua panitia PKKMB membantah dia telah mencekik Farras.

"Tidak ada pencekikan, tidak ada intimidasi dari dosen," kata Arwan ditemui di UNY.

Arwan bilang saat itu para BEM nan berorasi menghalangi akses jalan para mahasiswa baru keluar GOR. Sementara para mahasiswa baru, menurutnya sudah dalam kondisi capek dan lapar selepas mengikuti rangkaian PKKMB.

Arwan lampau mencoba mengambil megaphone nan dipegang Farras, bukan mencekiknya.

"Karena mengganggu jalan, harusnya delapan jalur baris jadi empat baris lantaran ketutup itu tadi. Dari pada memperlama kita mau ambil alih megaphone agar terurai agar tidak di gerbang, agar kelak gerbang bisa dipakai delapan jalur tadi. Seharusnya pukul 13.00 sudah klir tetapi belum selesai mengurai," bebernya.

Dia pun punya kronologi kejadian personil BEM ditindih versinya. Menurut Arwan, panitia aktivitas semula mendapati para personil BEM nan menyamar jadi mahasiswa baru dengan mengenakan jas almamater.

"Mereka pingin merangsek masuk dengan tadi timnya mereka seolah-olah (sebagai) mahasiswa baru. Mereka mahasiswa lama nan memakai jas almamater seolah-seolah mahasiswa baru nan dari toilet," katanya.

Kata Arwan, mereka pun dihalau oleh mahasiswa selaku panitia aktivitas lantaran ketahuan lampau menjajal merangsek area GOR. Para personil BEM tak diizinkan masuk lantaran memang tak ada dalam daftar susunan acara.

Mahasiswa panitia aktivitas saat itu seorang diri dan kalah jumlah, sehingga dibantu oleh petugas keamanan kampus. Insiden saling sorong pun tak terelakkan.

"Mereka pingin merangsek masuk dengan tadi timnya mereka seolah-olah (sebagai) mahasiswa baru. Mereka mahasiswa lama nan memakai jas almamater seolah-seolah mahasiswa baru nan dari toilet," katanya.

"Di video (viral) nan kepotong, kan, dia (anggota BEM) tertindih," tegasnya.

(kum/gil)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional