Ketum PBNU Perintahkan Ansor-Pagar Nusa yang Apel di Bali untuk Pulang

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya memerintahkan kepada seluruh kader Ansor, Banser, dan Pagar Nusa nan sekarang sedang menggelar apel siaga di Bali untuk pulang.

Meski demikian, Gus Yahya meminta agar pasukan kembali dengan tertib, disiplin penuh, dan siaga untuk perintah berikutnya.

Diketahui gelaran apel Ansor-Banser-Pagar Nusa itu berlangsung berbarengan dengan Muktamar PKB di Bali akhir pekan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hendaknya sahabat-sahabat sekalian kembali ke kediaman masing-masing dengan tertib, mempertahankan disiplin penuh, dan bersiaga untuk perintah selanjutnya," kata Gus Yahya dalam keterangan resminya di laman resmi NU.

Gus Yahya lantas berterima kasih dan rasa bangga kepada seluruh kader Ansor, Banser, dan Pagar Nusa nan telah sukses menunjukkan dedikasi, disiplin dan komitmen terhadap jamiyah NU.

"Terima kasih, dan ucapan selamat bahwa sahabat-sahabat sekalian telah menunjukkan dedikasi, komitmen dan disiplin nan tinggi, di dalam berorganisasi sebagai bagian dari gedung besar Nahdlatul Ulama nan kokoh," kata dia.

Gus Yahya menegaskan kader Ansor, Banser, dan Pagar Nusa telah sukses menunjukkan kualitas, kapasitas, dan kekuatan kepada dunia.

"Dunia juga tahu bahwa sahabat-sahabat sekalian adalah kader-kader, barisan kader, pasukan kader, pasukan nan bergerak dalam disiplin barisan, dan disiplin kepemimpinan," ujarnya.

Selain itu, Gus Yahya juga menyampaikan terima kasih atas sikap pengertian, ramah, dan terbuka dalam menerima Ansor, Banser, dan Pagar Nusa di Bali sejauh ini.

"Semoga Bersama masyarakat Bali, Indonesia bakal meraih masa depan nan lebih baik," kata dia.

Sebelumnya, kader GP Ansor, Banser dan Pagar Nusa bakal menggelar Apel Kesetiaan di Bali, pada tanggal 21-25 Agustus 2024. Apel nan diikuti sekitar 15.000 orang ini melibatkan kader Ansor-Banser dan Pagar Nusa wilayah Bali dan Jawa Timur.

"Apel kesetiaan ini tidak ada sangkut pautnya dengan agenda politik praktis mana pun, termasuk PKB. Panggilan kepada dua badan otonom NU ini dirasa perlu dan perlu dilakukan lantaran tahun 2024 adalah tahun nan sangat krusial bagi generasi muda terlibat dalam membangun pondasi kuat menuju Indonesia Emas 2045," kata Ketua GP Ansor Addin Jauharudin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/8).

Apel ini berbarengan dengan digelarnya Muktamar PKB di Bali pada 24-25 Agustus akhir pekan ini.

Sementara itu, pada Jumat ini, para tokoh Puri alias Penglingsir di Bali menolak aktivitas Apel Kesetiaan Ansor-Banser-Pagar Nusa di Bali pekan ini. Ada beberapa argumen nan diungkap para penglisir nan tetap family raja-raja Bali di masa lampau itu.

"Kami atas nama Penglingsir Pura di Bali menyampaikan, satu, kami sangat menolak aktivitas nan dihadiri ribuan orang dari Banser, GP Ansor, NU dari luar Bali, lantaran dapat memberikan akibat negatif bagi industri pariwisata dan ekonomi imajinatif di Bali," kata Ida Anak Agung Ngurah Agung Juli Artawan Penglingsir Puri Anyar Tabanan, saat konvensi pers di Puri Putra Pemecutan Badung, Kota Denpasar.

Para tokoh puri itu adalah Penglingsir Puri Agung Pemecutan Badung, Ida Anak Agung Ngurah Putra Darmanuraga, Penglingsir Puri Agung Kerambitan, Ida Anak Agung Gde Puja Utama, Ida Anak Agung Ngurah Agung Juli Artawan Penglingsir Puri Anyar Tabanan, Ida Anak Agung Ngurah Agung Erawan Penglingsir Puri Ayar Kerambitan, Ida Anak Agung Ngurah Ugrasena Penglingsir Puri Singaraja, Buleleng.

Selain itu, mereka menilai keberadaan ormas nan menggunakan atribut dan seragam seperti tentara bakal menimbulkan ketidaknyamanan wisatawan, keberadaan mereka berpotensi terjadinya gesekan dengan masyarakat lokal di Bali.

Kemudian, ketiga kekhawatiran adanya provokator nan menimbulkan kericuhan Bali menjadi terganggu sebagai area pariwisata terutama di Nusa Dua Badung.

"Dengan ini kami atas nama Penglingsir Puri Bali meminta dan memohon kepada bapak Kapolri untuk tidak memberikan izin dan membubarkan aktivitas apel nan dilaksanakan oleh Banser," ujarnya.

Saat ditanya apa penolakan ini ada hubungan dengan Muktamar PKB di Bali, Ida Anak Agung Ngurah Ugrasena menjawab, "Kami enggak ada kaitannya dengan itu (Muktamar PKB) kita bilang ini secara umum."

Dalam keterangan tertulis pada Kamis (22/8) lampau Ketum PP GP Ansor Ansor Addin Jauharudin menyatakan, apel kesetiaan digelar untuk mengokohkan barisan generasi muda NU, terutama di tahun transisi pemerintahan. Dia pun menegaskan apel kesetiaan ini tak mengenai sama sekali dengan Muktamar PKB nan kebetulan juga digelar di Bali pada waktu bersamaan.

"Apel kesetiaan ini tidak ada sangkut pautnya dengan agenda politik praktis mana pun, termasuk PKB. Panggilan kepada dua badan otonom NU ini dirasa perlu dan perlu dilakukan lantaran tahun 2024 adalah tahun nan sangat krusial bagi generasi muda terlibat dalam membangun pondasi kuat menuju Indonesia Emas 2045," kata Addin, dalam keterangan tertulisnya.

(rzr/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional