KFC dan Pizza Hut Kolaps, Deretan Perusahaan Asing yang Kesulitan Berkembang Bisnisnya di Indonesia

Sedang Trending 4 hari yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pemilik lisensi Kentucky Fried Chicken alias KFC di Indonesia mengalami rugi periode melangkah Rp558 miliar hingga kuartal ketiga 2024. Manajemen mengungkapkan kondisi ini salah satunya disebabkan pemulihan dari pandemi Covid-19 nan belum sesuai rencana dan krisis berkepanjangan di Timur Tengah. Tak hanya KFC, deretan merek jual beli asing di Indonesia pun beberapa mengalami penurunan performa upaya hingga tidak melanjutkan perjanjian lisensi, antara lain Pizza Hut, ACE Hardware, dan Giant.

1. KFC

Kerugian nan dialami PT Fast Food Indonesia, meningkat dari periode nan sama tahun lalu. Pada 30 September 2023, kerugian PT Fast tercatat Rp152 miliar. Total liabilitas lancar konsolidasi Grup Fast melampaui total aset lancar konsolidasinya sebesar Rp1.233.401.700 per 30 September 2024. Pada 31 Desember 2023, total aset lancar Fast, Rp1.023.501.559.

Akibat kerugian nan dialami pemegang lisensi tunggal KFC di Indonesia ini menutup 47 gerai dan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 2.274 tenaga kerja hingga September 2024.

2. Pizza Hut

PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) mengalami kerugian bersih tahun melangkah sebesar Rp96,7 miliar per 30 September 2024. Kerugian pemegang lisensi Pizza Hut di Indonesia ini membengkak dari periode nan sama tahun lalu, ialah Rp38,9 miliar.

Sampai kuartal ketiga 2024, Pizza Hut, mengalami pengurangan 17 gerai di beragam daerah. “Sampai dengan September 2024, terdapat 595 gerai nan terletak di 120 kota di seluruh Indonesia,” tulis manajemen dalam keterangan resminya, dikutip Selasa, 12 November 2024.

3. ACE Hardware

Toko perkakas rumah tangga terbesar di bumi ACE Hardware bakal pamit dari Indonesia, pada 31 Desember 2024. Penutupan itu dilakukan setelah pemegang lisensinya PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk tidak melanjutkan perjanjian dengan ACE Hardware International Holdings, Ltd. setelah menjalin kerja sama 29 tahun.

"Hal ini sejalan dengan konsentrasi dan rencana pengembangan upaya perusahaan di masa mendatang untuk menjawab tren pasar dan preferensi konsumen nan terus berevolusi," keterangan siaran pers PT Aspirasi nan dikutip dari Informasi Keterbukaan Bursa Efek Indonesia, 3 September 2024.

4. Giant

PT Hero Supermarket Tbk. telah mengumumkan menutup gerai Giant pada akhir Juli 2021. Presiden Direktur Hero Supermarket Patrik Lindvall mengatakan keputusan tersebut adalah langkah perseroan untuk terus beradaptasi terhadap dinamika pasar dan tren pengguna nan terus berubah. “Seperti upaya mumpuni lainnya, kami terus beradaptasi terhadap dinamika pasar dan tren pengguna nan terus berubah, termasuk menurunnya ketenaran format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia,” kata Patrik dalam keterangan resmi, Selasa, 25 Mei 2021.

HAMMAM IZZUDDIN | RR ARIYANI YAKTI WIDYASTUTI

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis