Kiprah Kader PKS di Pilgub Jakarta, Selalu Kalah dari Koalisi PDIP Cs

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Tampil jadi partai pemenang di Jakarta membikin Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kukuh mengusung kader sendiri di Pilkada 2024.

Pada Pilpres 2024 lalu, PKS jadi salah satu partai pengusung Anies. Bersama Gerindra mereka mengantarkan Anies terpilih jadi Gubernur Jakarta di Pilkada 2017 silam.

Tak heran jika PKS sempat santer bakal mengusung Anies lagi di Pilkada Jakarta 2024 nanti. Namun sekarang mereka kembali arah, PKS memilih kadernya sendiri, Sohibul Iman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tren PKS mengusung kader sendiri di Jakarta bukanlah pertama kali, sebelum mengusung Anies di Pilkada 2017 lampau PKS rutin mengusung kadernya sendiri.

Namun, angan mereka untuk memimpin Jakarta selalu pupus, calon nan diusung PKS tak pernah menang.

Pada Pilkada 2007, PKS mengusung duet mantan Wakapolri Komjen Purn Adang Daradjatun dengan Ketua Komisi E DPRD DKI Dani Anwar.

Kala itu Adang-Dani berhadapan dengan Fauzi Bowo-Prijanto nan tampil sebagai pemenang dengan perolehan sebesar 2.109.511 bunyi alias setara dengan 57,87 persen.

Sementara, Adang-Dani hanya memperoleh 1.535.555 bunyi alias setara dengan 42,13 persen.

Berlanjut ke Pilkada 2012 PKS tak menyerah, dia kembali memajukan kadernya. Kali ini Hidayat Nur Wahid.

Mantan Presiden PKS itu duet dengan ahli ekonomi sekaligus kader PAN pada saat itu, Didik Rachbini. Namun, duet dengan Didik itu tidak atas nama PAN melainkan profesional.

Berbeda dengan pilkada 2007 nan diikuti hanya dua calon. Pilkada kali ini diikuti cukup banyak paslon.

Salah satu rival terberat kala itu adalah calon petahana nan juga mengalahkan calon PKS di pilkada 2007, Fauzi Bowo nan kali ini menggandeng Nachrowi Ramli.

Kemudian, pilkada itu juga diikuti oleh paslon lain, Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Alex Noerdin-Nono Sampono, Faisal Basri-Biem Benjamin, dan Hendardji Soepandji-Riza Patria.

Pilkada 2012 ini berjalan dua putaran. Namun calon nan diusung PKS, HNW-Didik tak lolos. Mereka gugur di putaran pertama.

Putaran kedua pun diikuti oleh Fauzi Bowo-Nachrowi berhadapan dengan Jokowi-Ahok. PKS menyeberang mendukung Fauzi Bowo-Nachrowi. Namun, Jokowi nan merupakan mantan Wali Kota Solo itu jadi pemenang.

PKS kalah dalam dua jenis pilkada beruntun di Jakarta. Menariknya, kader-kader PKS dikalahkan oleh koalisi nasionalis nan salah satunya dimotori PDIP.

Dengan dua kekalahan beruntun itu PKS berubah hadapan di Jakarta Mereka memilih mengusung calon dari luar partai.

Partai berbasis massa Islam ini memutuskan mendukung Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta 2017.

Saat itu Anies maju berbareng Sandiaga Uno, menghadapi pasangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Sylviana Murni dan Ahok-Djarot Saiful Hidayat.

Hasilnya memang tidak mengecewakan, Anies-Sandi melenggang ke putaran dua dan sukses mengalahkan petahana Ahok-Djarot.

(mnf/wis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional