TEMPO.CO, Jakarta - Berkaca-kaca, Bangun Indra Pratama menjabat erat tangan Ketua Dewan Juri Wahyu Dhyatmika. Pendiri sekaligus CEO Bangunmoto itu dianugerahi penghargaan Juara Umum II dalam arena Indonesia Entrepreneur Challenge (IEC) 2024 dalam malam puncak di Hotel Westin-Jakarta, Jumat malam, 18 Oktober 2024.
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bagian jasa foto produk itu mengalahkan 30 pebisnis lain nan terpilih sebagai finalis kejuaraan tahunan itu. 30 pebisnis nan berasal dari beragam wilayah di Indonesia berkumpul malam itu di Hotel Westin-Jakarta untuk menerima penghargaan. Adapun Juara Umum I diraih Agritroz dari Bondowoso dan Juara Umum III diraih Siab Indonesia dari Karanganyar.
Capaian Bangun tak diperoleh secara tiba-tiba. Ia bercerita, Bangunmoto didirikan pada Juni 2020, beberapa waktu setelah pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia. Saat itu, dia tetap bekerja sebagai staf penilaian kerja di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Profil LinkedIn Bangun menunjukkan dia bekerja sebagai Training and Assessment Coordinator di Forum Ekselen BUMN sejak Februari 2016 hingga Juni 2021.
Ketika pandemi, Bangun mulai beranjak melaksanakan pekerjaannya di Kementerian BUMN dari rumah (WFH). Waktu itu, Bangunmoto tetap menjadi pekerjaan sampingannya. Saat kontraknya lenyap pada Juni 2021, dia mulai berfokus membangun usahanya. "Waktu itu berdua sama istri, kemudian kami dibantu sama anak-anak Karang Taruna," ucapnya saat berbincang dengan Tempo usai malam penganugerahan itu.
Saat merintis bisnisnya, Bangun mengaku memulai dengan modal terbatas dan perlengkapan seadanya. Ia mula-mula menawarkan jasanya secara gratis. "Kami niatnya membantu UMKM," ujarnya. Lama-lama, para pelaku UMKM itu mulai tertarik dengan jasa nan ditawarkannya. Sejak saat itu, jasa foto produk dia tawarkan berbayar.
Ada dua skema jasa nan Bangunmoto tawarkan. Pelanggan dapat menggunakan jasanya dengan skema produk delivery, ialah mengirimkan produknya ke studio Bangunmoto. Layanan ini dipatok dengan nilai Rp 35 ribu per foto. Untuk skema on site, Bangun bakal mendatangi langsung letak pelanggan. Layanan ini dipatok dengan nilai Rp 1,5 juta untuk 2 jam pertama.
Iklan
Bangun mengatakan kebanyakan pelanggannya berasal dari wilayah Jabodetabek. Beberapa kali, ada pengguna dari Batam nan menggunakan jasa mengirimkan produknya. Ia mengingat ada jenama tas rajut dari Belgia nan rutin menggunakan jasanya. Meski dipasarkan di Eropa, produk itu diproduksi di Indonesia. Terjauh, Bangun pernah diminta turun langsung di Alam Sutera, Tangerang.
Saat ini, Bangun mengatakan bisnisnya telah bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Kuliner Indonesia nan berkeinginan menggunakan jasanya. Tak hanya itu, Bangun pernah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud) untuk mengisi workshop kepada 500 mahasiswa lewat program Wirausaha Merdeka. Ia juga pernah diminta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk bekerja sama dalam sebuah pameran kuliner Nusantara.
Pilihan Editor: Terkini: Besok Dilantik, Ini 17 Program Prioritas Prabowo; Pensiun, Luhut Minta Maaf kepada Masyarakat