KKP Klaim Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Revolusi Tata Kelola Kesehatan

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan alias KKP, Budi Sulistyo, mengatakan program makan bergizi cuma-cuma merupakan revolusi tata kelola kesehatan bagi masyarakat. Makan bergizi cuma-cuma merupakan salah satu program nan dijanjikan dalam kampanye Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka saat maju sebagai calon presiden dan wakil presiden. Setelah terpilih, mereka mempersiapkan penyelenggaraan program tersebut.

"Di mana generasi Indonesia itu disiapkan asupan proteinnya, asupan gizinya, dan nutrisinya," kata Budi dalam aktivitas Bincang Bahari nan mengusung topik “Apa Itu Susu Ikan?” di Gedung Mina Bahari IV, KKP, Selasa, 17 September 2024.

Kementerian Kelautan menyebut susu ikan merupakan salah satu produk minuman protein, turunan dari Hidrolisat Protein Ikan alias HPI, nan diolah dan disajikan menyerupai susu. Produk susu ikan disebut sebagai salah satu hasil hilirisasi perikanan nan saat ini terus digalakkan KKP.

Budi mengatakan, susu ikan menjadi satu langkah percepatan peningkatan asupan protein masyarakat. Asupan protein diproduksi melalui fortifikasi protein ikan sebagai bahan pokok. Dan bakal difordifikasikan kepada bahan pokok, seperti tepung sagu, beras, serta konsumsi ikan. "Jadi ini adalah satu perihal penemuan dari produksi hasil perikanan," tutur Budi.

Dia mengatakan, HPI adalah ekstrak protein ikan hasil penelitian tim biotechnologi Litbang KKP pada 2017, salah satu peneliti di dalamnya Ekowati Chasanah, peneliti Ahli Utama Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat Badan Riset dan Inovasi Nasional alias BRIN.

Dalam penelitian itu, kata Budi, peneliti sukses menemukan Hidrolisat Protein Ikan alias HPI menjadi ekstrak protein ikan. Sehingga dalam penelitian lanjutan pada 2021, sukses menemukan HPI menjadi susu ikan. Pada 2023, Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki memperkenalkan minuman susu ikan.

Menurut dia, peran para mahir menjadi satu kekuatan berbareng menghadirkan minuman susu ikan sebagai produk minuman untuk asupan protein masyarakat. Sehingga generasi mendatang kudu mendapatkan protein berupa asupan gizi. Asupan gizi ini sebagai langkah memerangi stunting. "Di program makan cuma-cuma ini tidak lupa adalah ibu-ibu hamil, anak-anak, dan balita," katanya.

Iklan

Budi menjelaskan, asupan protein kepada masyarakat kudu menjadi perhatian bersama. Dia menyebut bahwa asupan protein harian masyarakat dalam catatan Badan Pusat Statistik pada 2023, baru berada di nomor 62,3 gram per kapita per hari. Angka ini tetap di bawah rata-rata di asupan protein negara-negara Asean.

Bahkan jauh dibanding asupan protein harian negara maju nan melampaui 100 gram per kapita per hari. "Kita tetap di bawah Kamboja, Thailand, Filipina. Jauh lagi di bawah Vietnam, nan sudah mendekati 94,4 gram per kapita, per hari," kata dia.

Dia mengatakan, ketika berbincang generasi emas, maka ukuran benchmarking salah satunya mengusulkan asupan protein masyarakat berbasis ikan. Ikan mempunyai satu nilai kandungan protein nan tidak kecil. "Yang sangat krusial adalah pertumbuhan otak Omega 3, dan di situ ada Docosahexaenoic Acid (DHA) dan Eicosapentaenoic Acid (EPA)," ucap dia.

Maka produk susu ikan diperkenalkan kepada masyarakat, Budi menuturkan, menjadi salah satu langkah meningkatkan protein masyarakat. "Ini upaya berbareng meningkatkan asupan protein hewani kepada masyarakat," kata Budi, sembari menyebut program makan bergizi cuma-cuma sebagai langkah positif revolusi tata kelola kesehatan masyarakat.

Pilihan Editor: Ini Kronologi Ekspor Pasir Laut: Dihentikan Megawati dan Dibuka Lagi Jokowi

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis