ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Minggu, 19 Mei 2024 19:46 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) disebut tetap mendalami dugaan penyebab jatuhnya pesawat TecnamP2006T dengan nomor registrasi PK-IFP milik Indonesia Flying Club di area BSD, Tangerang Selatan, Minggu (19/5).
"Masih dalam proses penyelidikan KNKT," kata Kapolres Kota Tangerang Selatan, AKBP Ibnu Bagus Santoso usai meninjau letak kejadian.
Saat jatuh, kata Ibnu, kondisi cuaca sedang hujan deras. Namun dia belum dapat memastikan apakah cuaca menjadi salah satu aspek penyebab pesawat jatuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibnu menyebut pesawat tersebut dalam penerbangan kembali ke landasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan dari Tanjung Lesung. Dia mengungkap bahwa pesawat sempat mengirim sinyal darurat.
"Kita tidak bisa menyampaikan seperti itu tapi waktu kejadian hujan lebat pukul 14.00 WIB. Nanti lebih jelas KNKT sudah melaksanakan identifikasi," katanya.
Dugaan cuaca jelek dan hujan nan disampaikan Ibnu berbeda dengan keterangan penduduk nan menjadi saksi. Seorang warga, Ali Samali menyebut bahwa hujan baru turun justru usai dirinya mendengar bunyi dentuman keras nan berasal dari jatuhnya pesawat.
Sebelum pesawat jatuh, kata dia, cuaca di sekitar letak kejadian, Jalan Pahlawan Seribu belum turun hujan.
"Pas kejadian setelah 5 menit, pas pesawat jatuh itu belum hujan. Setelah lima menit baru hujan deras," katanya.
Insiden pesawat jatuhnya pesawat jenis capung itu terjadi di lapangan Sunburst, Jalan Pahlawan Seribu, BSD, Kota Tangsel. Tiga penumpang dinyatakan telah meninggal bumi nan terdiri dari pilot, co pilot, dan engineer.
(thr/isn)