Komisi X Bakal Evaluasi Study Tour Sekolah, Jatim Perketat

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi X DPR bakal mengkaji ulang kembali alias review urgensi penyelenggaraan study tour di sekolah apakah masuk dalam dasar kurikulum pembelajaran terhadap peserta didik ke depan.

Wakil Ketua Komisi X DPR, Dede Yusuf menyampaikan itu merespons kecelakaan nan menimpa rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Jawa Barat beberapa waktu lalu.

"Kita bakal review apakah study tour masuk di dalam dasar kurikulum alias tidak," kata Dede di kompleks parlemen, Kamis (16/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dede menyatakan pada hakikatnya study tour haruslah menghasilkan output terhadap pembelajaran.

Ia mencontohkan semisal kunjungan ke museum, kebun hewan ataupun ke tempat berhistoris untuk menggali ilmu.

Dede pun menyatakan Komisi X ke depannya bakal mengkaji ulang output apa nan dihasilkan dari study tour terhadap pengembangan pendidikan.

"Tujuan utama dari study tour itu artinya adalah ya betul-betul melakukan studi, bukan jalan-jalan. Nah, ini nan kudu kita review kembali melalui peraturan menteri pendidikan nantinya," ucap dia.

Pada saat nan sama, Dede bermufakat dengan sejumlah pemerintah wilayah nan memperketat izin study tour keluar kota. Menurutnya, langkah itu bakal memperkecil akibat kecelakaan dalam pelaksanaannya.

"Apakah bisa diganti dengan nan lainnya, nan mengenai dengan keahlian siswa kelak dalam representasi masa depan nan lebih jauh lagi," ujarnya.

Jatim perketat study tour sekolah

Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur mengeluarkan imbauan mengenai penyelenggaraan study tour jenjang SMA/SMK di Jatim. 

Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai secara tegas mengatakan, tidak bakal melarang aktivitas study tour. Mengingat kesempatan tersebut biasanya digunakan sekolah untuk mengenalkan perguruan tinggi negeri (PTN) dan bidang nan bakal diminati oleh siswa. Namun, dia minta agar aktivitas itu bisa dilakukan di dalam wilayah Jatim saja.

"Jadi saya berambisi sekolah-sekolah pembimbing mempertimbangkan kembali jika melakukan study tour utamakan dulu di wilayah Jawa Timur," kata Aries di Surabaya, Kamis (16/5).

Menurutnya, banyak perguruan tinggi di Jatim nan maju, berkembang, serta sudah mempunyai lulusan nan sukses dan sukses. Kampus-kampus itu juga mempunyai ranking nan cukup tinggi baik di tingkat nasional maupun internasional.

"Kan, ada Unair, Unibraw, ada ITS, ada Universitas Jember dan Uinsa dan beragam universitas lainnya nan luar biasa hasil lulusannya," ujarnya.

Kecuali, lanjut Pj Wali Kota Batu ini, jika memang tidak ada destinasi di Jawa Timur, dia membolehkan sekolah melaksanakan study tour di luar Jatim.

Tapi, Aries menggarisbawahi, sekolah kudu membikin Standar Operasional Prosedure (SOP), serta melaporkan sasaran sasaran dan faedah nan jelas.

Pembuatan SOP, lanjut Aries, kudu meliputi rapat berbareng orang tua siswa dan sekolah, penentuan letak study tour nan menghasilkan faedah bagi siswa dan sekolah. Kemudian pendanaan, transportasi nan layak jalan dan driver nan kompeten.

Berikutnya mengatur soal akomodasi selama perjalanan, pelaporan berjenjang dari cabdin hingga bagian SMA/SMK mengenai dan terakhir kepada kepala dinas.

"Terakhir nan terpenting konsentrasi study tour telah mendapatkan rekom untuk diterima," tegasnya.

Pj Wali Kota Batu ini juga mengimbau kepada satuan pendidikan agar aktivitas study tour tak berkarakter memaksa.

"Kalau ada nan keberatan ya ndak perlu dipaksa untuk ikut," katanya.

Yang tak kalah penting, tambah Aries, aspek kondisi kendaraan nan digunakan kudu layak jalan sesuai hasil pemeriksaan Dinas Perhubungan setempat, termasuk kondisi kesehatan sopir.

Kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok terjadi pada Sabtu (11/5) malam di jalan menurun di Ciater, Subang.

Peristiwa itu melibatkan lima kendaraan, ialah bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD-7524-OG, mobil Daihatsu Feroza di lajur Subang arah Bandung, serta tiga motor.

Insiden ini menelan korban jiwa 11 orang. Korban tewas terdiri dari sembilan pelajar SMK Lingga Kencana Depok, satu pembimbing SMK Lingga Kencana Depok, dan seorang pengendara motor nan merupakan penduduk Subang.

(mnf/frd/wis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional