CNN Indonesia
Selasa, 29 Okt 2024 19:41 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Komisi X Hetifah Sjaifudian mendorong sikap Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti nan tengah mengkaji kemungkinan sistem Ujian Nasional (UN) kembali diterapkan.
Hetifah menilai penerapan kembali sistem UN dapat dimanfaatkan sebagai perangkat untuk memetakan perkembangan pendidikan di Indonesia.
"Intinya kita memang perlu info nan bisa dimanfaatkan secara nasional untuk bisa membandingkan kondisi dan hasil belajar alias pendidikan dari satu wilayah dengan wilayah lain," kata Hetifah di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (29/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hetifah menilai info pemetaan pendidikan hasil UN tersebut juga bisa menjadi dasar bagi pemerintah untuk menyelesaikan persoalan pendidikan.
Kendati demikian, Hetifah berambisi penerapan kembali UN tidak menjadi momok bagi orang tua dan peserta didik.
Terlebih, Ia menyinggung maraknya kecurangan dan ketidakjujuran untuk mengakali sistem UN ketika sistem itu tetap diberlakukan.
"Karena mereka tahu UN menjadi satu-satunya perangkat untuk kelak juga masuk mungkin ke sekolah nan lebih tinggi, pakai UN," tutur dia.
"Nah akhirnya UN-nya juga disalahgunakan. Nah jadi setiap patokan apapun pasti ada celah kelemahannya," sambungnya.
Oleh lantaran itu, Hetifah berambisi Mu'ti dapat menjelaskan terlebih dulu kegunaan UN jika kelak memutuskan sistem tersebut bakal kembali diterapkan.
Sistem UN sebelumnya dihapuskan dalam kurikulum Merdeka nan diterapkan era Mendikbudristek Nadim Makarim.
Adapun Mendikdasmen Mu'ti mengaku belum pada tahap pengambilan keputusan melanjutkan alias tidak Kurikulum Merdeka.
Mu'ti mengaku tetap mau mendengar terlebih dulu dari internal, para master dan masyarakat mengenai perihal tersebut termasuk penerapan kembali UN.
"Sama juga, jadi soal ujian nasional, soal zonasi, apalagi ya nan sekarang tetap menjadi perdebatan. Nanti kita lihat semuanya secara sangat seksama dan kami bakal sangat berhati-hati," kata Mu'ti di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (21/10).
(mab/isn)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.