TEMPO.CO, Jakarta - Di atas lahan seluas 6.916 m2, proyek gedung Kedutaan Besar India bakal dibangun di Jalan HR. Rasuna Said Kav S-1 RT.008, RW. 003, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan. Proyek pembangunan itu bakal terdiri dari empat lantai gedung Kanselir Utama, Kantor ASEAN Office dan konsular. Lalu, empat lantai gedung Jawaharlal Nehru Indian Culture Centre (JNICC) dan 18 lantai gedung untuk tempat tinggal dan konsuler.
Proyek pembangunan gedung kedutaan itu tak melangkah mulus. Saat ini, proyek nan digarap PT Waskita Karya ini tengah diprotes penduduk hingga digugat perdata Rp 3 triliun di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Saat Tempo menyambangi area pembangunan pada Rabu, 3 Juli lalu, tak tampak ada aktivitas apapun nan berlangsung.
Lokasi proyek pembangunan diapit dua markas kedutaan besar negara lain, ialah Singapura dan Belanda. Dari depan, tak terlihat ada pekerja nan beraktivitas. Hanya ada satu crane nan tak beraksi menjulang ke langit begitu saja.
Tempo mencoba memandang aktivitas di dalam proyek dari lantai 25 salah satu gedung di sekitar area tersebut. Sekitar pukul 16.00 ketika itu, tak nampak ada aktivitas papaun di proyek nan telah di-groundbreaking sejak November tahun lampau itu. Beberapa perangkat berat tampak terparkir di dalam bagian pinggir proyek. Berdasarkan pantauan Tempo terlihat di sana ada dua orang nan tampak mondar-mandir.
Tempo menghubungi SVP Corporate Secretary Perseroan Ermy Puspa Yunita untuk meminta konfirmasi atas berhentinya aktivitas proyek ini di tengah penolakan penduduk dan gugatan di pengadilan. Namun, Ermy belum merepons pesan Tempo.
Dalam rilis 30 November 2023, Waskita Karya menyatakan telah melakukan groundbreaking gedung dan area pusat kebudayaan Kedutaan Besar India untuk Indonesia di Jakarta ini. Gedung baru Kedutaan Besar tertinggi di Jakarta ini berbobot Rp 334 miliar.
Dalam rilis tersebut, Ermy Puspa menyatakan berterima kasih atas perjanjian baru nan diraih Perseroan. ”Kami berterima kasih atas kepercayaan Pemerintah India nan telah menunjuk Waskita untuk mengerjakan gedung Kedutaan Besar India. Perseroan berkomitmen untuk mengerjakan sesuai sasaran waktu dan mutu,” ucapnya.
Selain itu, Ermy memastikan untuk menyelesaikan dengan kualitas nan terbaik serta menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dengan prinsip Zero Fatality, Zero Accident, Zero Rework dan Zero Waste saat berlangsungnya pembangunan proyek.
Dalam rilis tersebut juga disebutkan bahwa saat ini Perseroan sudah kembali kepada core business-nya sebagai kontraktor murni. Perseroan juga sangat selektif dalam memilih proyek baru terutama dalam perihal kepastian pembayaran, terdapat duit muka dan skema pembayaran bulanan serta telah melalui Komite Manajemen Risiko Konstruksi sehingga proyek – proyek nan didapatkan oleh Waskita dapat melangkah dengan lancar dan selesai tepat waktu serta memberikan akibat positif bagi keahlian perusahaan.
Saat ini Waskita dipercaya untuk mengerjakan lebih dari 90 proyek nan sedang melangkah dan tersebar di seluruh Indonesia termasuk didalamnya 8 proyek IKN dengan NKB sampai dengan bulan Oktober sebesar Rp13 triliun sebagai sumber EBITDA baru.