Konflik Cak Imin-Gus Yahya dan Upaya Merebut PKB untuk PBNU

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya terlibat perang terbuka. Semua berasal dari rencana mengembalikan PKB ke pangkuan PBNU.

Ketum PBNU Gus Yahya mengakui banyak bentrok nan terjadi antara PKB dan PBNU dalam beberapa waktu terakhir. Ia pun telah menunjuk dua petinggi organisasi untuk mendalami hubungan antara PKB dengan PBNU menyusul ketegangan antara dua organisasi ini.

Mereka nan ditunjuk adalah Wakil Rais Aam Kiai Anwar Iskandar dan Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apakah kelak bakal dikembalikan jadi organnya NU misalnya, ya kita belum tahu. Itu soal aspirasi dan komunikasi lain sebagainya ini kan awal sekali. Kita lihat nanti," kata Yahya kemarin.

Sementara Ketua Umum PKB Cak Imin menegaskan pendirian partainya tak hanya untuk organisasi NU. Ia menegaskan bahwa PKB lahir untuk kejayaan Indonesia.

"Jadi bukan untuk NU pribadi, tapi seluruh bangsa Indonesia, tapi untuk berkibarnya merah putih bagi kejayaan Indonesia," kata Cak Imin.

Konflik terbuka antara PKB yang dipimpin Cak Imin dengan PBNU yang sekarang dikomandoi Gus Yahya dinilai bakal terus berlanjut. Jika dirunut, panas dingin hubungan keduanya berasal dari Muktamar NU pada Desember 2021 lalu.

Analis Politik Agung Baskoro berpendapat akar masalah dari PBNU-PKB karena ada perbedaan sikap antara Cak Imin nan kala itu mendukung Said Aqil Siraj pada pemilihan Ketua Umum PBNU pada 2021 lalu.

Namun pada Muktamar ke-34 NU itu, Said Aqil Siraj kalah. Gus Yahya nan akhirnya sukses duduk sebagai Ketua Umum PBNU.

Agung mengatakan masalah terus bersambung ketika Gus Yahya yang mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024. Padahal Cak Imin yang juga kader NU maju menjadi cawapres pendamping Anies Baswedan.

"Puncaknya saat penyelenggaraan Haji nan bermasalah, Cak Imin muncul mendorong hadirnya Pansus Angket Haji untuk mengevaluasi keahlian Menag Gus Yaqut," ujar Agung kepada CNNIndonesia.com, Senin (29/7).

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis ini menyebut pembentukan Pansus Angket Haji menjadi puncak bentrok terbuka PKB-PBNU karena mengarah langsung kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut, nan merupakan adik Gus Yahya.

"Sehingga Gus Ipul kemudian mewacanakan Pansus PKB untuk 'menjaga' posisi tawar Gus Yaqut nan selama ini mendukung PBNU," ujarnya.

Agung berpandangan bahwa langkah PBNU mau mengevaluasi PKB adalah blunder dan kurang relevan secara substantif. Menurutnya, PKB di bawah kepemimpinan Cak Imin justru berprestasi lantaran bunyi di Pileg naik meskipun kalah di Pilpres.

"Blunder lantaran nan mesti dievaluasi relasi antar elitenya. Secara kelembagaan publik tahunya PBNU-PKB alias PKB-PBNU senafas," terang Agung.

"Di luar itu, pengarahan PBNU untuk mengambil alih PKB jauh panggang dari api namalain susah dan terkesan kurang elegan. Karena eksesnya justru semakin membikin resistensi semakin terbuka memecah kaum Nahdliyin," kata Agung.

Berlanjut ke laman berikutnya...


Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional