KPK Dalami Pertemuan Hasto dengan Tersangka Kasus DJKA

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Tim interogator Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami pertemuan antara Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto dengan tersangka kasus suap proyek rel kereta api di DJKA Kemenhub Harno Trimadi.

Pendalaman itu dilakukan melalui pemeriksaan nan dilakukan pada hari ini, Selasa (20/8).

"Informasi nan kami dapatkan dari interogator adalah mengenai penjelasan pertemuan kerabat HK dengan kerabat Harno dan penugasan mengenai kereta api ke kerabat Harno melalui kerabat YA [Yoseph Aryo Adhi Dharmo]. Saudara YA ini nan sudah pernah kita mintai keterangan dan telah datang di KPK beberapa waktu nan lalu," ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di Kantornya, Jakarta, Selasa (20/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tessa enggan berbincang lebih jauh mengenai pemeriksaan tersebut. Termasuk ketika dikonfirmasi mengenai nama-nama lain nan diduga terlibat soal penggunaan aliran biaya dari proyek tersebut.

"Ya selebihnya mengenai apa nan ditanyakan tetap belum terinfo ke kami. Kalau seandainya mungkin pak HK menyampaikan seperti itu bisa saja, tapi kelak untuk lebih pastinya bakal kita tunggu," ucap dia.

Ia juga mengaku belum memperoleh info apakah pertemuan antara Hasto dan Harno diketahui dari perangkat komunikasi alias perihal lainnya. Tessa mengingatkan materi perincian investigasi tidak bisa langsung dibuka ke publik sebelum persidangan.

"Tetapi intinya adalah seputar pertemuan. Apakah pertemuan itu diketahui oleh interogator dari info peralatan bukti elektronik, chat, maupun saksi alias pihak lain itu belum terinfo ke kami," kata dia.

Sementara itu, Hasto mengaku ditanyakan tim interogator KPK dengan 21 pertanyaan. Ia mengatakan pemeriksaan hari ini berjalan dengan nyaman.

"Untuk itu dari 21 pertanyaan nan diberikan kepada saya tersebut berangkaian dengan apakah saya kenal baik dengan salah satu nan ditetapkan tersangka kerabat Harno dan saya berikan keterangan bahwa saya tidak mempunyai (nomor) handphone nan bersangkutan, tidak pernah melakukan komunikasi secara intens," kata Hasto usai menjalani pemeriksaan di Kantor KPK, Jakarta, Selasa.

"Kalau ditanya apakah berjumpa alias tidak? Saya kurang ingat lantaran sebagai Sekjen saya berjumpa dengan begitu banyak orang," sambungnya.

Hasto menyatakan tidak pernah mengeluarkan satu pun perintah nan berangkaian dengan pekerjaan proyek tertentu.

"Saya katakan bahwa saya tidak melakukan perihal tersebut sehingga seluruh penjelasan sudah diberikan dengan baik dan juga tidak ada dengan urusan biaya nan disampaikan ke partai," kata Hasto.

Sebelumnya, pada Kamis, 13 Juni 2024, tim interogator KPK menahan Yofi Oktarisza selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Jawa Bagian Tengah nan kemudian menjadi BTP Semarang tahun 2017-2021.

Yofi menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi berupa penerimaan bingkisan alias janji mengenai paket pekerjaan pengadaan peralatan dan jasa di lingkungan BTP Semarang.

Kasus ini merupakan pengembangan dari perkara suap oleh pengusaha Dion Renato Sugiarto dkk kepada PPK di BTP Semarang ialah Bernard Hasibuan dan Putu Sumarjaya selaku Kepala BTP Semarang.

Yofi menjadi PPK untuk 18 paket pekerjaan peralatan dan jasa lanjutan dari PPK sebelumnya dan 14 paket pekerjaan PBJ baru di lingkungan BTP Wilayah Jawa Bagian Tengah.

Atas perbuatannya, Yofi disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a alias huruf b dan/atau Pasal 11 dan Pasal 12 B Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor).

(ryn/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional