KPK Minta Kenaikan Anggaran Jadi Rp1,3 Triliun untuk Tahun 2025

Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusulkan kenaikan anggaran untuk tahun 2025 sebesar Rp117 miliar dari total pagu sugestif sebesar Rp1,2 triliun.

Usul kenaikan itu disampaikan dalam rapat kerja dan rapat dengar pendapat ketua KPK dengan Komisi III DPR, Selasa (11/6). Rapat digelar berbareng Pusat Pelaporan dan Transaksi Keuangan (PPATK).

"Total kebutuhan anggaran KPK ini ada di Rp1.354.567.804 sementara pagu sugestif ini sebesar Rp1.237.441.326, maka pada forum nan terhormat ini kepada ketua komisi DPR RI dan seluruh anggotanya kami berambisi pada usulan tambahan anggaran kami sebesar Rp117.126.478.000," kata Ketua KPK Nawawi Pomolango.

Nawawi mengatakan usulan mengatakan usulan kenaikan itu menyesuaikan per program dan support program manajemen. Termasuk di antaranya program pencegahan dan penindakan korupsi.

"Kemudian ada program pencegahan dan penindakan perkara korupsi ini pagu sugestif dan kebutuhan nan kami sampaikan tadi," katanya.

Nawawi merinci dari total usul kenaikan anggaran 2025 itu, sebesar Rp65,02 miliar untuk manajemen dan Rp52,11 miliar untuk pencegahan dan penindakan korupsi.

"KPK mengusulkan tambahan anggaran 2025 sebesar Rp117.126.478.000 itu program manajemen support manajemen mencapai Rp65,02 miliar dan program pencegahan dan penindakan perkara korupsi itu mencapai Rp52,11 miliar," katanya.

Sejumlah personil Komisi III merespons positif usulan kenaikan anggaran KPK. Anggota Komisi III DPR, Supriansa menilai usulan itu relatif mini apalagi dibanding dengan nilai nan ditarget KPK.

Politikus Partai Golkar itu mengaku bakal mendukung usulan kenaikan anggaran nan disampaikan KPK.

"Ini nan membikin bahwa kami dari fraksi izin Pak Adies kadir ketua saya di Partai Golkar, izin saya menyampaikan bahwa menurut pemahaman kami dengan hasil nan dipaparkan ketua KPK ini, adalah kami memberikan support penambahan sekaligus kita berjuang semoga apa nan menjadi angan di pagu sugestif 2025 ini bisa terwujud," kata Supriansa.

(thr/isn)

[Gambas:Video CNN]