Kronologi Utuh Polresta Padang soal Bocah Tewas Diduga Dianiaya Polisi

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang remaja berjulukan Afif Maulana (13) ditemukan meninggal bumi di bawah jembatan aliran Batang Kuranji, Kota Padang, Minggu (9/6).

Afif diduga tewas setelah adanya peristiwa pembubaran pemuda diduga tawuran oleh personel Sabhara Polda Sumbar.

Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Padang AKBP Rully Indra Wijayanto mengatakan mayit Afif ditemukan oleh penduduk nan kemudian melapor ke polisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari hasil penyelidikan awal, kemudian didapatkan identitas dari korban nan berjenis kelamin laki-laki atas nama Afif Maulana," kata Rully.

Ia menjelaskan berdasar hasil penyelidikan, sebelum jasad korban ditemukan penduduk di letak setempat, terjadi tindakan tawuran pada Minggu (9/6) awal hari.

"Di mana puluhan pemuda tampak berdompol menggunakan sepeda motor nan sebagian membawa senjata tajam," ujarnya.

Rully mengatakan saat itu rombongan pemuda tersebut berhadapan dengan Tim Polda Sumbar nan diturunkan unik untuk mencegah dan mengantisipasi tindakan tawuran nan marak terjadi setiap malam Minggu.

Menurutnya, gerombolan pemuda itu langsung pecah saat memandang kehadiran petugas, banyak nan kabur dan meninggalkan senjata tajam di lokasi. Ada belasan pemuda nan diamankan polisi.

"Berbagai senjata tajam jenis celurit diamankan personil dari lokasi, 18 orang turut diamankan termasuk sepeda motor milik korban," katanya.

Polisi juga memintai keterangan dari kawan nan berboncengan sepeda motor dengan korban Afif pada saat kejadian.

"Kami dapatkan keterangan saat bakal diamankan oleh petugas, korban sempat membujuk temannya untuk melompat. Namun temannya ini menolak rayuan tersebut dan memilih untuk menyerahkan diri ke petugas," ujarnya.

Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono membantah ada dugaan penyiksaan nan dilakukan personil Sabhara terhadap Afif.

Ia menyatakan dari keterangan kawan nan memboncengi, Afif diduga terjun ke sungai saat ada pengamanan tindakan tawuran.

"Ini sudah ada kesaksian Aditia bahwa memang almarhum Afif Maulana berencana masuk ke sungai. Menceburkan diri ke sungai. Ini cerita sebenarnya lantaran kesaksian nan kita ambil dari kawan nan ikut serta dalam tawuran itu," katanya

Suharyono menyatakan berasas info nan ada, Afif juga tidak termasuk dalam daftar pelajar nan dibawa ke Polres ataupun Polda di kasus tawuran tersebut.

Namum, dia mengatakan pihaknya saat ini tengah memeriksa personel Sabhara Polda Sumbar nan bekerja membubarkan tindakan tawuran.

"Secara internal kita sedang memeriksa 30 personil kami, nan waktu awal hari itu ikut serta dalam menangani alias mencegah tawuran nan terjadi. Pemeriksaan itu dilakukan selama 2 hari agar tahu duduk permasalahannya," katanya.

Sementara itu, berdasar keterangan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, jasad Afif ditemukan dengan kondisi luka lebam di bagian pinggang sebelah kiri, luka lebam di bagian punggung dan luka lebam di pergelangan tangan dan siku.

Lalu jasad ditemukan dengan kondisi pipi kiri membiru, dan luka nan mengeluarkan darah di kepala bagian belakang dekat telinga.

"Bahwa pada hari Senin 10 Juni 2024, family korban menerima fotocopy sertifikat kematian Nomor: SK / 34 / VI / 2024 / Rumkit dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar, nan menyatakan bahwa betul telah dilakukan autopsi terhadap korban AM namun pada bagian III tentang langkah kematian, poin 15 tentang kematian tidak wajar sertifikat a quo dilingkar pada bagian belum ditentukan," kata LBH Padang.

(yoa/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional