LBH Medan Sebut Anak Mendiang Sempurna Pasaribu Merasa Terancam

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Medan, CNN Indonesia --

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan dan Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara meminta pemeriksaan para saksi kasus pembakaran rumah nan menewaskan wartawan Tribrata TV Rico Sempurna Pasaribu beserta tiga personil keluarganya dilakukan di Polda Sumut.

Direktur LBH Medan, Irvan Saputra mengatakan argumen anak Sempurna Pasaribu ialah Eva Pasaribu melapor ke Polda Sumut lantaran merasa terancam. Sebab saat dipanggil interogator Polres Tanah Karo beberapa waktu lalu, Eva merasa diarah-arahkan interogator untuk membenarkan apa nan tidak pernah dia sampaikan.

"Kami meminta Polda Sumut agar memeriksa para saksi di markasnya. Sebab ada berita bahwa Polda Sumut melimpahkan berkas laporan Eva Meliana Pasaribu, anak mendiang Rico Sempurna Pasaribu ke Polres Tanah Karo. Polda Sumut semestinya memikirkan psikologis pelapor. Karena sebelumnya ada tekanan nan dirasakan oleh Eva," kata Irvan, Minggu (14/7/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irvan mengatakan saat pemeriksaan awal terhadap Eva oleh interogator Polres Tanah Karo, ada kesan bahwa interogator tidak betul-betul serius mengungkap kasus ini. Penyidik diduga sengaja mengarahkan Eva, agar kebakaran seolah murni lantaran kecelakaan, bukan lantaran perbuatan para tersangka nan sekarang mendekam di penjara.

"Kami cemas bahwa pemeriksaan di Polres Tanah Karo bakal melangkah tidak objektif. Karena sedari awal sudah menunjukkan kejanggalan-kejanggalan selama proses pemeriksaan," pungkas Irvan.

Karena argumen itu pula, tambah Irvan, LBH Medan selaku kuasa norma Eva Meliana Pasaribu meminta Polda Sumut untuk tidak melimpahkan berkas kasus ini ke Polres Tanah Karo. Tujuannya, semata-mata untuk memberikan rasa kondusif dan nyaman kepada pelapor, terutama kepada para saksi lainnya nan sekarang sudah bersedia memberikan keterangan.

"Dalam Pasal 113 KUHAP diterangkan bahwa ketika seorang tersangka maupun saksi tidak bisa memenuhi panggilan dengan argumen nan patut dan wajar, maka interogator bisa mendatangi kediamannya. Atas perihal itu, maka kami meminta agar pemeriksaan dilakukan di Polda Sumut saja," ungkap Irvan.

Sementara itu, Koordinator KKJ Sumatera Utara, Array A Argus menambahkan permintaan LBH Medan dan timnya sangat beralasan. Sebab, saat pemeriksaan awal, Eva sudah merasa tidak nyaman lantaran merasa tertekan.

"Kami meminta agar Polda Sumut maupun Polres Tanah Karo bisa objektif dalam menangani perkara ini. Jangan lagi ada nan ditutup-tutupi," tutur Array.

Array mengatakan sejauh ini polisi belum mengungkap motif dari tindakan pembakaran nan menewaskan Rico Sempurna Pasaribu dan tiga personil keluarganya. Array cemas penanganan perkara ini berakhir pada ketiga tersangka saja.

"KKJ Sumut juga mendorong agar semua pihak bisa sama-sama mengawal penanganan kasus ini. Semakin banyak nan mengawal, harapannya kasus ini bisa terungkap terang benderang," ungkap Array.

Dalam penanganan kasus ini, tiga orang sudah dijadikan tersangka. Ketiganya adalah Yunus Saputra Tarigan (YST), Rudi Apri Sembiring (RAS) dan Ketua AMPI Tanah Karo Bebas Ginting.

Ketiganya disebut polisi sebagai pihak nan menyuruh, dan mengeksekusi Rico Sempurna Pasaribu dengan langkah membakar rumahnya. Namun, family berprasangka ada pihak lain nan disinyalir terlibat. Ia adalah Koptu HB, oknum TNI nan sempat diberitakan oleh Rico Sempurna Pasaribu.

Dalam pemberitaannya di Tribrata TV, Rico menyebut bahwa Koptu HB terlibat dalam praktik perjudian. Setelah pemberitaan ini pula, kasus pembakaran itu pun terjadi.

Oleh lantaran itu, Eva Meliani Pasaribu, anak dari mendiang Rico Sempurna Pasaribu melapor ke Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad) di Jakarta. Eva didampingi oleh KKJ Indonesia, LBH Medan, dan LBH Pers. 

TNI Angkatan Darat telah berjanji bakal menindaklanjuti laporan dugaan keterlibatan prajuritnya di kasus ini.

"Bahwa TNI AD, dalam perihal ini Puspomad bakal menindak lanjuti laporan tersebut dan berkoordinasi dengan Pomdam I/BB, lantaran locus kejadian ada di wilayah Kodam I/BB," kata Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi saat dihubungi, Jumat (12/7).

"TNI AD bakal menindaklanjuti setiap info dan indikasi nan ada, apalagi kami berterima kasih andaikan ada informasi, bukti bukti dari masyarakat nan mengetahui dugaan keterlibatan personil TNI. Justru ini sangat membantu TNI AD dalam melakukan penyelidikan dan mengecek kebenaran info nan ada," imbuh Kristomei.

(fnr/wis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional