TEMPO.CO, Shanghai - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan angan Pemerintah Cina terhadap presiden terpilih Prabowo Subianto.
Pemerintah Cina, kata Luhut, berambisi Prabowo Subianto dapat melakukan kunjungan kenegaraan secara resmi ke Tiongkok usai resmi dilantik sebagai presiden Republik Indonesia. "Ada beberapa agenda nan sudah mereka usulkan," kata Luhut di Shanghai, Ahad, 16 Juni 2024, seperti dikutip dari Antara.
Pernyataan itu disampaikan oleh Luhut ketika melakukan kunjungan kerja ke Cina sejak Rabu lalu, 12 Juni 2024. Di Cina, Luhut mengunjungi sejumlah kota dan wilayah seperti Beijing, Jilin dan Shanghai. Ia juga berjumpa dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi, Kepala National Development and Reform Commission (NDRC) China Zheng Shanjie, pejabat dari Tsinghua University dan para pengusaha asal Tiongkok.
"Mereka sangat senang saat pertemuan Pak Prabowo nan juga bicara dengan Presiden Xi dan Perdana Menteri Li Qiang. Mereka sangat senang sekali dan saya kira itu modal penting," tutur Luhut.
Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto telah melakukan kunjungan ke Cina pada 31 Maret-2 April 2024. Kala itu, Prabowo berjumpa dengan Presiden Cina Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang, dan Menteri Pertahanan Cina Admiral Dong Jun.
Saat itu, Prabowo juga sempat berjamu ke salah satu sekolah di Dustrik Dongcheng, Beijing. Ia memandang langsung kantin sekolah nan menyediakan makan siang cuma-cuma untuk siswanya. Program tersebut juga diusung pasangan Prabowo-Gibran semasa kampanye.
Adapun hubungan Indonesia-Cina, kata Luhut, tidak hanya dilakukan melalui jalur diplomasi umum tetapi juga ditunjang dengan relasi individual para pejabat tingginya. Ini terlihat dari gimana hubungannya dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi.
Iklan
"Pertemuan dengan Pak Wang Yi itu, kita berkawan lah, ya. Saya pikir krusial tidak bisa hanya hubungan formal, kudu sampai pada hubungan personal, hubungan pribadi, kudu ada trust (kepercayaan)," ujar Luhut.
Luhut dan Wang Yi diketahui sebagai dua tokoh sentral dalam High-Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) RI-Cina. Mereka berjumpa di Jilin pada Kamis lalu, 13 Juni 2024, sebagai kelanjutan HDCM pada April 2024 di Labuan Bajo.
Lebih jauh Luhut menceritakan bahwa dia dan Wang Yi selalu terbuka dalam konteks kepentingan negara masing-masing dan kepentingan regional. "China berambisi kerja sama Indonesia dan Tiongkok bisa lebih bagus, dan kembali lagi mengingatkan bahwa 'One China Policy' itu betul-betul dijaga," ucap Luhut
Wang Yi, kata Luhut, juga tak segan-segan bertanya tentang kredibilitas Indonesia pada masa pemerintahan presiden-wapres terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Dia (Wang Yi) tanya mengenai itu, tapi saya percaya Pak Prabowo kan mau sukses juga, dia tidak mau gagal. Saya pikir dia pekerja keras dan bakal meneruskan program Pak Jokowi," kata Luhut. "Tentu disempurnakan sana sini dan mereka (Cina) percaya sama kita."
Pilihan Editor: Prabowo Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Indef: Mustahil Dicapai dengan Kebijakan Saat Ini