TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,73 persen ke level 7.161,25 pada penutupan perdagangan Jumat, 15 November 2024. Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang mengatakan tren pelemahan ini diprediksi tetap terus bersambung hingga awal pekan depan.
“Kami memperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan uji support 7.100 di Senin,” kata dia dalam analisa rutinnya.
Dari pasar global, pasar mengantisipasi rilis info Existing Home Sales alias parameter jumlah dan nilai rumah di Amerika Serikat (AS) bulan Oktober 2024 pada Kamis, 21 November 2024 mendatang. Diperkirakan, info tersebut mengalami kenaikan menjadi 3.88 juta dari 3.84 juta di September 2024. Selain itu, pasar juga bakal mengantisipasi rilis info S&P Global Manufacturing PMI Flash bulan November 2024 di Amerika Jumat mendatang nan diperkirakan mengalami peningkatan menjadi 49.2 dari 48.5 di Oktober 2024 meskipun tetap berada di area kontraksi.
Sementara itu dari Kawasan Eropa, pasar mengantisipasi rilis info inflasi di Eropa pada bulan Oktober 2024 nan dijadwalkan rilis pekan depan. Alrich mengatakan perkiraannya inflasi area Eropa mengalami peningkatan menjadi 2 persen dari 1,7 persen di September 2024.
Kondisi tersebut, kata dia, diyakini dapat mempengaruhi kebijakan moneter Bank Sentral Eropa alias ECB di sisa tahun 2024 ini. Selain itu, Inggris juga dijadwalkan merilis info inflasi bulan Oktober 2024 di pekan depan nan diperkirakan juga meningkat ke level 2 persen dari 1,7 persendi September 2024.
Dari pasar regional, pasar mengantisipasi rilis info Neraca Perdagangan bulan Oktober 2024 di Jepang nan dijadwalkan rilis pekan depan (20/11) dan diperkirakan mengalami defisit ¥360,4 miliar dari defisit ¥294,3 miliar di September 2024. Kondisi tersebut diyakini dapat mempengaruhi outlook pertumbuhan ekonomi Jepang di sisa 2024 ini. Sementara dari pasar domestik, pasar menantikan pertemuan RDG BI nan dijadwalkan pada Rabu, 20 November 2024 mendatang sebagai referensi untuk mengetahui arah kebijakan moneter BI ditengah pelemahan rupiah beberapa waktu terakhir.