Mediasi Dugaan Bullying dan Pengeroyokan di Binus Simprug Masih Buntu

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Proses mediasi nan berjalan di kepolisian mengenai dengan laporan dugaan perundungan, pelecehan seksual, hingga pengeroyokan di SMA Binus Simprug, Jakarta Selatan, disebut belum menemui titik terang.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN Peradi) Otto Hasibuan nan menjadi kuasa norma SMA Binus Simprug mengatakan mediasi berjalan pada Jumat (13/9). Semua pihak mengenai disebut hadir.

"Hasil mediasi kemarin itu belum ada lantaran pihak pelapor katanya jika enggak salah sih terlapor ini orang tuanya mengusulkan permohonan maaf, namanya dilaporkan ya sudah minta maaf, tetapi si pelapor mengatakan bakal menyampaikan pada prinsipalnya alias kuasa hukumnya," ujar Otto dalam konvensi pers di SMA Binus Simprug, Jakarta Selatan, Sabtu (14/9) petang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Otto menegaskan tidak ada perundungan, pelecehan seksual maupun pengeroyokan pada akhir Januari tahun ini sebagaimana nan dilaporkan oleh salah seorang siswa berinisial RE.

Menurut dia, nan sebenarnya terjadi adalah perkelahian antarsiswa di toilet sekolah. Karena itu, kata dia, pihak sekolah bertanggung jawab menyelesaikan persoalan tersebut.

Otto mengatakan sejauh ini sudah ada delapan siswa nan diskorsing.

"Karena ada perkelahian seperti ini, sekolah telah bertindak menskorsing. Tindakan langsung diberikan kepada orang-orang nan terlibat," kata dia.

Otto menambahkan pihak sekolah tidak mempunyai kesempatan untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. Hal itu dikarenakan pelapor pada satu hari sejak kejadian langsung melaporkan kepada kepolisian.

Kendati begitu, Otto menegaskan pihak sekolah bakal kooperatif membantu proses nan sedang melangkah di kepolisian.

"CCTV juga kita berikan kepada polisi. CCTV ini kita kasih kepada polisi, silakan, kita terbuka, apa adanya kita buka, sikakan lihat. Kalau memang ada nan di sana kejadian, ya proseslah secara hukum," ucap Otto.

Dalam konvensi pers ini, Otto turut membuka empat video nan terdiri dari dua video dari kamera pengawas alias CCTV di luar toilet pada tanggal 30 dan 31 Januari 2024, satu video CCTV di kantin pada 30 Januari 2024, dan satu video nan diperoleh dari handphone saksi nan tidak diungkap identitasnya. Dari video tersebut, Otto menyatakan tuduhan pelapor adalah salah.

"Tapi jika polisi kemudian menemukan (unsur pidana), kelak kita lihat apakah juga polisi bisa proses di pengadilan, pengadilan kelak nan memutuskan, tapi mudah-mudahan tidak sampai pengadilan, mereka bisa RJ [Restorative Justice]," kata Otto.

Pelapor RE telah melaporkan dugaan perundungan, pelecehan seksual, dan pengeroyokan di SMA Binus Simprug ke polisi. Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Nurma Dewi mengatakan pihaknya telah meningkatkan status laporan tersebut ke tahap penyidikan.

(ryn/tsa)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional