TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membujuk prajurit TNI menggerakan roda ekonomi melalui program Pekarangan Pangan Lestari. Menurut dia, perihal tersebut dapat mendukung program Makan Bergizi Gratis nan dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
“Kalau tentara semua buat pangan lestari di rumahnya, selesai separuh persoalan pangan ini,” ujar Amran usai memberi pembekalan Pendidikan Reguler (Dikreg) Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut, Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2024, dikutip dari keterangan tertulis.
Amran mengatakan, dengan tiga pot cabe di setiap rumah, dia mengatakan masalah kesiapan cabe nan biasa memengaruhi inflasi dapat teratasi. Ia mengatakan bakal memberi bibit cabe cuma-cuma kepada para tentara itu.
Selain itu, Amran membujuk para tentara memelihara ayam setidaknya 5 ekor dan ternak lele. Hal ini bermaksud untuk memenuhi kebutuhan protein. Makanan segar nan dihasilkan dari program pangan lestari, menurutnya bisa membikin anak-anak Indonesia terhindar dari ancaman stunting alias kekurangan gizi. Prajurit tentara, kata dia, juga bisa mendapat untung ekonomi lantaran setiap penghasilan nan didapat bisa ditabung. “Bahkan tinggi anak anak kita ke depan jika memberi asupan segar bisa 170 cm. Jadi ini sangat bisa menyelesaikan masalah,” kata Amran.
Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini tengah mempersiapkan dua program untuk mendukung makan bergizi gratis. Dua program itu, program pekarangan pangan bergizi serta peningkatan produksi susu dan daging. “Makan bergizi cuma-cuma bagus banget programnya dan Kementan kudu mengambil peran,” kata pendiri Tiran Group itu.
Iklan
Amran menjelaskan, makan bergizi cuma-cuma dapat disokong mulai dari tingkat rumah tangga melalui program pekarangan pangan bergizi. Lewat program ini, setiap rumah dapat menyuplai kebutuhan gizi, seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan lainnya dari tanaman nan mereka budidayakan.
Untuk meningkatkan upaya produksi, Kementan menggaet penanammodal serta mengatur izin impor sapi perah. Amran mengaku telah mengundang penanammodal dari Vietnam nan berani memproduksi susu 1,8 juta ton. Jumlah tersebut menurutnya, nyaris separuh dari kebutuhan susu dalam negeri sebesar 3,7 juta ton.
Pilihan editor: Selamatkan Sritex, Sri Mulyani Beri Keringanan Ekspor dan Impor lewat Bea Cukai