TEMPO.CO, Jakarta - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meyakini program pengendalian banjir dan rob di Tambaklorok pada tahap II, di antaranya dengan pembangunan tanggul, bakal efektif dalam mengatasi banjir dan rob di Semarang, Jawa Tengah.
“Saya kira ini bakal jadi percontohan seperti nan disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lantaran wilayah di sepanjang Pantura ini perlu penanganan lantaran juga mengalami penurunan tanah (land subsidence), jadi tidak hanya Jakarta, tapi juga Tegal, Pekalongan, Demak, termasuk Semarang," kata Menteri Basuki dalam keterangan nan dikonfirmasi dari Jakarta, Senin lalu, dilansir dari Antara.
Basuki Senin lampau mendampingi Presiden Jokowi meninjau Program Pengendalian Banjir dan Rob Tahap II dan Penataan Kawasan Kampung Nelayan di Tambaklorok, Semarang. Dalam proyek itu, Kementerian PUPR membangun tanggul laut sepanjang 3,6 kilometer (km) untuk mengendalikan banjir dan rob nan kerap melanda Semarang. "Untuk area seluas 56 hektar ini, kita lakukan penataan area serta pengendalian banjir dan rob dan saat ini sudah tertutup semua sehingga tidak bakal ada lagi banjir dan rob nan masuk di area Tambaklorok ini,” kata Basuki.
Basuki menjelaskan bahwa dalam sistem pengendalian banjir juga terdapat dua kolam retensi alias penampungan nan mempunyai luas 12,02 hektar dan 8,57 hektar. Masing-masing kolam retensi juga dilengkapi pompa berkapasitas 3 x 500 liter per detik.
“Seluruh progresnya sudah mencapai 85 persen. Nanti bakal selesai semua pada Agustus 2024. Pembebasan lahannya dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang, dan pembangunan oleh Kementerian PUPR, jadi ada kolaborasi,” kata Basuki.
Iklan
Program pengendalian banjir dan rob di area Tambaklorok Tahap II mulai dilaksanakan oleh Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR pada 2022 dengan alokasi anggaran sebesar Rp231,6 miliar. Sementara, Penataan Kawasan Kampung Nelayan di Tambaklorok dilaksanakan okeh Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR mulai Mei 2017. Jumlah anggaran nan dialokasikan untuk penataan area tersebut sebesar Rp45,6 miliar.
Presiden Jokowi mengatakan proyek pengendalian banjir dan rob ini diproyeksikan dapat menahan rob nan terjadi dalam jangka waktu 30 tahun ke depan.
“Panjang untuk tanggul robnya ini sepanjang 3,6 km. Saya kira dalam jangka 30 tahun minimal bisa menahan rob nan terjadi. Saat ini baru dibangun, kelak jika sudah rampung di bulan Agustus ini baru terlihat efektivitasnya,” kata Presiden Jokowi dalam peninjauan itu.
Pilihan editor: Basuki Hadimuljono Beberkan Jurus Pemerintah Atasi Rob Semarang