Menteri Investasi Klaim Untung Produksi Petrokimia PT Lotte Bisa Capai US$ 2 Miliar Per Tahun

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi alias Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani, mengatakan pembangunan proyek area industri petrokimia PT Lotte Chemical Indonesia alias LCI di Provinsi Banten, bisa menyerap 13 ribu tenaga kerja.

Dari belasan ribu tenaga kerja itu, sebagian berasal dari luar negeri. "Kurang lebih 4 persen tenaga kerja berasal dari Korea. Ini nan kudu kami apresiasi juga," kata Rosan seusai mengelilingi sejumlah titik PT Lotte di Kota Cilegon, Banten, pada Rabu, 11 September 2024.

Secara bersamaan, Rosan mengatakan, setelah pembangunan area pabrik selesai, perusahaan bakal menyerap 900 tenaga kerja. Mereka bakal dipekerjakan sebagai tenaga kerja permanen. "Nanti menyerap 400 tenaga kerja tambahan," tutur dia. Para pekerja itu bakal bekerja di bagian teknologi, industrialisasi, hingga proses pengeksporan.

Rosan berharap, dengan penyerapan banyak tenaga kerja itu bisa berfaedah untuk masyarakat, terutama di wilayah Cilegon dan sekitarnya, maupun PT Lotte, perusahaan nan berinvestasi di Indonesia.

Rosan tak menjelaskan berapa banyak produksi bahan petrokimia nan bakal dihasilkan PT Lotte setiap tahunnya. Namun dia menaksir adan potensi pendapatan US$ 2 miliar nan bisa masuk tiap tahunnya.

Iklan

Bahan petrokimia nan diproduksi PT Lotte ini bakal diekspor ke Malaysia, Thailand, dan India. "Tiga puluh persen itu rencananya untuk ekspor dan 70 persen untuk pemakaian domestik industri di sini," ujar Rosan.

Rosan menjelaskan, hasil produksi nan bakal dikeruk di sini, berupa ethylene, polypropylene, benzene (bensin), dan lainnya. "Sehingga kelak down streaming dari produk-produk ini bakal bisa berjalan," ucap dia.

Proyek PT Lotte dibangun dengan investasi senilai US$ 3,9 miliar alias setara dengan dugaan kurang lebih Rp 63 triliun. Dalam rencana awal, pabrik petrokimia itu bakal menghasilkan sekitar 17 produk di antaranya ethylene, polypropylene, dan benzene.

Pilihan editor: Thomas Djiwandono Ungkap Tak Ada Tawaran dari Prabowo ke Sri Mulyani untuk Lanjut ke Kabinet Baru

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis