TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Rachmat Pambudy, menyatakan holding industri bagian pertahanan di Indonesia, ialah Defence Industry Indonesia alias Defend ID, mencatatkan pendapatan besar. Pendapatan Defend ID apalagi disebut lebih besar dibandingkan pendapatan perusahaan pertahanan dari Turki, Roketsan Turkiye.
“Pendapatan Defence Industry Indonesia (Defend Id) pada 2023 mencapai nomor nan melampaui pendapatan perusahaan pertahanan Roketsan Turkiye,” ujarnya.
Hal ini, menurutnya, menunjukkan keberhasilan kebijakan nan berpihak ke industri pertahanan. Keberpihakan pemerintah kepada industri pertahanan, kata Rachmat, tercermin dalam beragam izin dan peningkatan anggaran untuk produk pertahanan dalam negeri. Salah satu langkah strategis adalah melalui kebijakan spend to invest, mewajibkan perusahaan pertahanan luar negeri berinvestasi di Indonesia saat Indonesia membeli produk mereka.
“Bentuk investasi ini dapat berupa pembangunan akomodasi produksi, kerja sama produksi, alias Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) di Indonesia,” kata Rachmat.
Rachmat berambisi industri pertahanan dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Terutama untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi 8 persen dan kemiskinan 0 persen.
Rachmat juga menegaskan pentingnya ekosistem industri pertahanan bagi perekonomian negara. Menurut Rachmat, mustahil suatu negara menjadi negara maju jika industri pertahanan di dalam negerinya tidak kuat.
“Tidak ada negara maju tanpa industri pertahanan nan kuat,” ucap Rachmat seperti dikutip Jumat, 15 November 2024.
Sebelumnya, Rachmat telah berkomitmen untuk mendukung pengembangan pesawat N219 oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Kementerian PPN/Bappenas sendiri, kata Rachmat, bakal berkedudukan sebagai inisiator program percepatan dan enabler dalam pengembangan ekosistem dirgantara, serta penyusun rencana pengembangan.
Menurutnya, pesawat N219 dapat menjadi solusi krusial untuk wilayah nan selama ini susah dijangkau, sehingga mendorong pembangunan ekonomi daerah. Sebab pesawat N219 memang dirancang untuk memenuhi kebutuhan operasi di wilayah dengan karakter khusus, seperti elevasi tinggi, landasan pendek, dan kondisi cuaca nan susah diprediksi.