TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, mengatakan pentingnya pembangunan sejumlah waduk baru beberapa waktu ke depan. Selain untuk memperkuat ketahanan pangan, proyek ini juga dinilai dapat meningkatkan penggunaan energi hijau nan lebih ramah lingkungan.
Dody berencana membikin waduk nan dapat digunakan untuk ketenagalistrikan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). "Bendungan, di samping mendukung pertanian, mungkin bakal lebih banyak juga untuk tenaga listrik," ujarnya dalam rapat kerja berbareng Komisi V DPR RI pada Rabu, 31 Oktober 2024.
Selain itu, Dody juga mengatakan proyeksi waduk ini sesuai dengan rumor dunia nan mendorong pengurangan penggunaan daya fosil. Langkah ini, menurutnya sejalan dengan visi Presiden Prabowo nan mau mewujudkan kedaulatan energi, salah satu langkahnya adalah dengan melakukan transisi daya berkelanjutan. "Green energy bakal semakin bisa lebih banyak di negara kita, tentu saja didengungkan bumi beberapa saat," katanya.
Pada kesempatan lain, politikus Partai Golongan Karya sekaligus personil DPR RI, Bambang Patijaya, mengatakan bakal mendorong percepatan pengesahan Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan (RUU EBET). Hal ini juga bermaksud untuk mendukung program swasembada daya Presiden Prabowo Subianto.
Iklan
Sosok nan disebut bakal menjadi Ketua Komisi XII DPR RI itu mengatakan RUU EBET dapat mendorong tumbuhnya daya hijau sehingga bisa mempercepat transformasi daya nan saat ini dimiliki Indonesia. "Sehingga mendorong terjadinya kemajuan di bagian daya hijau, dan ini bakal mengakselerasikan pertumbuhan ekonomi kita," ujarnya saat ditemui dalam aktivitas Diskusi Publik Masa Depan Hilirisasi Nikel di Indonesia, di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Jumat, 25 Oktober 2024.
Selain mendorong swasembada energi, Bambang menilai pertumbuhan daya hijau ini juga bakal memenuhi standar-standar internasional mengenai Net Zero Emission (NZE). Indonesia sendiri punya sasaran untuk mencapai NZE pada tahun 2060. "Kita bakal mengarah ke sana, dan kita sudah lakukan perihal nan mendasar, antara lain kita melakukan perbaikan pada kebijakan daya nasional kita," katanya.
Pilihan editor: Tarif Tol Serpong - Balaraja Seksi I A Naik dan Seksi 1 B Dikenakan Tarif Baru, Berlaku Mulai 3 November