OJK Business Matchingkan Wirausaha Muda Syariah di ISFO 2024

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

INFO BISNIS – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar aktivitas Grand Final Indonesia Sharia Financial Olympiad (ISFO) 2024 di Auditorium RRI Jakarta, Selasa, 17 September 2024. Kompetisi nan sudah dimulai sejak Juni 2024 itu menghadirkan para finalis untuk menentukan juara Cerdas Cermat Keuangan Syariah (CCKS) untuk kategori pelajar dan mahasiswa, serta pemenang untuk kejuaraan Wirausaha Muda Syariah (WMS).

Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan, Friderica Widyasari Dewi, terdapat perbedaan penyelenggaraan dari ISFO sebelum-sebelumnya nan sudah berjalan pada 2022 dan 2023. “Tahun ini kita adakan kejuaraan Wirausaha Muda Syariah,” ujar dia.

“Kami business matchingkan para wirausaha muda syariah, lantaran mereka mempunyai program sudah bagus tetapi belum ada pendanaan, jadi kami kawinkan dengan pelaku jasa keuangan,” tambah Friderica. Anggota Dewan Komisioner OJK ini mengatakan, melalui ISFO, kebutuhan para pelaku wirausaha muda syariah didengarkan sehingga apa nan mereka produksi sesuai dengan kebutuhan konsumen.

ISFO, kata Friderica, merupakan salah satu upaya OJK untuk meliterasi dan menginklusi generasi muda. Berdasarkan info Badan Pusat Statistik (BPS), awalnya literasi nan diperoleh di nomor 9 dan 12 persen, sekarang meningkat menjadi 39 persen pada 2023. “Hasilnya luar biasa,” ucap dia. Menurutnya, tetap ada pekerjaan rumah (PR) pada inklusi nan tetap berada di nomor 12 persen. “Tentu ini PR kita berbareng agar kita sama-sama mengembangkan ekonomi dan finansial syariah.”

Sementara itu, untuk menjadi finalis dalam kategori WMS bukan perkara mudah. Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Feri Ardiansyah misalnya, upaya Macpop nan dia rintis kudu bersaing dengan 12 tim nan terdiri dari 203 mahasiswa nan telah mempunyai upaya alias upaya mikro. 

Macpop merupakan produk makaroni berbahan dasar labu kuning. Camilan ini diyakini lebih sehat dikarenakan proses pembuatannya dengan metode oven alias pemanggangan. Selain itu, labu kuning mempunyai kalori nan rendah, tinggi protein, dan juga banyak serat.

Pada seleksi akhir, Feri pun kudu mempresentasikan usahanya di Demo Day. “Presentasi ini agar kita ke depan bisa bekerja sama dengan angel investor dan siap didorong untuk go international,” kata mahasiswa Program Studi S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu. OJK, kata Feri, mengharapkan produk-produk dari WMS bisa diekspor. “Jadi enggak hanya menopang perekonomian Indonesia tetapi juga bisa ke luar negeri,” kata dia.

Sedangkan mahasiswa Prodi Ekonomi Universitas Pertamina, Sandi Pamungkas, mengaku tak menyangka dapat mengikuti kejuaraan ini, dan apalagi menjadi juara pertama. “Jujur ini pertama kali saya mengikuti kejuaraan nan cukup besar ialah di ISFO 2024.”

Sandi mengembangkan aplikasi MooApps, sebuah aplikasi pendeteksi penyakit jantung pada hewan nan bermaksud untuk memudahkan pekerjaan master hewan dan mengurangi akibat kematian hewan ternak nan mendadak. Melalui ISFO, dia mengaku mendapatkan banyak pelajaran sehingga dapat mengembangkan kembali produknya.

“ISFO itu bukan kejuaraan nan biasa lantaran masukan-masukan nan diberikan oleh majelis juri sungguh berkualitas. Saya nan founder dan terjun ke lapangan saja tidak kepikiran, tetapi majelis juri nan ahli itu memikirkan dan memberi tahukan masukan sehingga saya bisa melakukan pengembangan,” tutur dia.

Sandi ke depan, juga berencana mewujudkan apa nan disarankan oleh majelis juri ISFO ialah memasang chip ke hewan ternak. “Ke depan, kita tidak pakai kalung-kalungan lagi tetapi suntik langsung ketanam chipnya. Hal itu untuk mempermudah, efisien, dan lebih terjangkau.” Dia pun berencana menggaet penanammodal untuk dapat mengembangkan usahanya itu.

Anggota Dewan Komisioner OJK Friderica Widyasari Dewi (tengah) memberikan bingkisan untuk para pemenang kejuaraan pandai jeli finansial syariah kategori mahasiswa dalam aktivitas Indonesia Sharia Financial Olympiad (ISRO) 2024 di Auditorium RRI, Jakarta, Selasa, 17 September 2024. Dok. Tempo

Dia pun berambisi ISFO dapat mengembangkan sektor-sektor finansial ekonomi syariah khususnya di bagian WSM. “Aku berambisi banget teman-teman di luar sana bisa ikut kompetisi, tidak hanya untuk meningkatkan value dari bisnisnya tapi belajar banyak juga untuk literasi finansial dan ketemu majelis juri-dewan juri nan dahsyat seperti apa nan saya temui sekarang.”

Grand Final ISFO dihadiri sekitar 480 peserta secara offline dan 350 peserta secara daring. Melalui aktivitas ini, telah diperoleh tiga juara untuk setiap kompetisi, yakni: Kompetisi CCKS Pelajar, juara 1 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Kota Batam, juara 2 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang, dan juara 3 diraih Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Lampung Timur. Sedangkan kejuaraan CCKS Mahasiswa, juara 1 diraih Universitas Airlangga, juara 2 diraih Universitas Indonesia, dan juara 3 diraih oleh Universitas Brawijaya.

Sementara itu untuk kejuaraan WMS, juara 1 diraih Universitas Pertamina pemilik upaya MooApps, juara 2 diraih Universitas Padjajaran pemilik upaya Hi-Up Indonesia, dan juara 3 diraih UPN Veteran Jawa Timur pemilik upaya Macpop. Pada moment itu Lomba Best Supporter, juara 1 diraih Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Kota Batam, juara 2 diraih Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Lampung Timur, dan juara 3 diraih Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang

Para pemenang mendapatkan bingkisan duit tunai serta tabungan SimPel iB untuk pelajar dan tabungan emas untuk mahasiswa dengan total sebesar Rp112 juta. Kemudian, ada penyerahan produk inklusi finansial syariah oleh Bank Syariah Indonesia (BSI), UUS Bank DKI, dan UUS PT Pegadaian. 

Salah satu peserta kejuaraan CCKS dari Universitas Indonesia Ahmad Muzakki mengatakan, tahun ini peserta CCKS lebih banyak dibandingkan tahun lalu. “Peserta-pesertanya terlihat massif dan begitupun sosialisasi nan diberikan OJK baik melalui instansi bagian maupun wilayah-wilayahnya.”

Ahmad melihat, finansial syariah saat ini juga lebih inklusif apalagi peserta-peserta nan dia temui mempunyai latar belakang nan beragam. “Enggak semua berakidah Islam, nan saya salut dari mereka adalah mereka nonmuslim tetapi mau mempelajari finansial syariah.”

Dia pun berambisi ISFO ke depan bisa lebih bagus lagi. “Semoga lebih bervariasi lombanya, enggak hanya pandai jeli finansial syariah tetapi juga mungkin pengiriman karya tulis ilmiah, dan lain sebagainya.”

Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK Horas V.M. Tarihoran berterima kasih aktivitas Grand Final ISFO 2024 bisa terselenggara dengan baik setelah terdapat tahapan-tahapan sejak Juni 2024. ISFO 2024, disambut animo nan sangat tinggi dari para siswa maupun mahasiswa lantaran sejak diluncurkan pada Juni telah menarik minat 4.373 peserta dari seluruh Indonesia. Adapun jumlah itu terdiri dari kejuaraan CCKS untuk kategori pelajar diikuti 858 tim alias 2.574 pelajar SMA alias sederajat, kategori mahasiswa diikuti 532 tim alias 1596 mahasiswa, dan kejuaraan WMS diikuti 12 tim nan terdiri dari 203 mahasiswa nan telah mempunyai upaya alias upaya mikro. 

Para peserta kompetisi, kata Horas, kemudian diberikan pemahaman, pengetahuan, dan pembekalan melalui beragam sarana info dan edukasi digital nan disediakan OJK antara lain melalui website resmi OJK, Learning Management System Edukasi Keuangan (LMSKU), dan beragam materi edukasi finansial syariah. Selama periode berlangsung, tercatat terdapat penambahan jumlah akun pada LMSKU sebanyak 3749 akun.

“Kami harapkan bukan hanya membuka akun tapi juga belajar, ikut kuisnya, dan dapat sertifikat,” kata Horas. Dia pun berharap, kehadiran ISFO 2024 dapat meningkatkan literasi dan inklusi finansial syariah. (*)

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis