TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan alias OJK mencatat pertumbuhan angsuran perbankan untuk upaya mikro mini dan menengah alias UMKM tetap melambat. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, memaparkan hingga September 2024, penyaluran angsuran UMKM perbankan tercatat sebesar Rp1.495,94 triliun alias tumbuh sebesar 5,04 persen secara tahunan (yoy).
Tahun lampau angsuran sektor ini tumbuh 8,34 persen (yoy). “Tren pertumbuhan UMKM memang condong melambat, sejalan dengan akibat angsuran UMKM nan meningkat ditandai dengan NPL (Non Performing Loan alias angsuran macet) nan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Dian lewat pernyataan resmi pada Kamis, 14 November 2024.
NPL angsuran UMKM pada September 2023 sebesar 3,88 persen, sedangkan pada September 2024 meningkat jadi 4 persen. Kondisi tersebut, kata Dian, menyebabkan perbankan lebih berhati-hati ketika bakal menyalurkan angsuran kepada pelaku UMKM.
Dian mengatakan akibat angsuran UMKM saat ini tetap cukup tinggi dibandingkan angsuran non-UMKM, lantaran pelaku UMKM didominasi oleh masyarakat kelas menengah ke bawah. Sedangkan kecenderungan perekonomian saat ini mengarah pada upaya padat modal, dengan pemanfaatan teknologi info pada beragam aspek bisnis.
OJK mencatat, berasas segmen, pertumbuhan paling lambat terjadi pada segmen mikro nan tumbuh 4,77 persen (yoy). Pada September tahun lampau tumbuh sebesar 25,69 persen (yoy). Lambat pertumbuhan angsuran UMKM saat ini juga disebabkan kondisi bumi upaya nan tetap dalam tahap pemulihan setelah pandemi covid-19. Pelambatan juga dipengaruhi adanya hapus kitab nan dilakukan oleh Bank penyalur angsuran UMKM.
Meskipun tetap terdapat tantangan, Dian mengatakan Bank Himbara dan Perbankan lainnya mendukung upaya meningkatkan penyaluran kredit. Pihak bank menjalankan inklusi finansial dan ekspansi jaringan Laku Pandai serta penyelenggaraan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pembiayaan bagi debitur UMKM.
Proyeksi ekonomi Indonesia nan bakal semakin membaik dan kondisi politik nan stabil, diharapkan membawa akibat positif pada aktivitas upaya usaha mikro dan pergerakan ekonomi masyarakat. “Sehingga angsuran UMKM juga bakal bisa tumbuh berkelanjutan,” ujarnya.
Namun secara bulanan, angsuran UMKM September 5,04 persen, tetap meningkat dibandingkan posisi Agustus 2024 nan sebesar 4,42 persen.