OJK Sebut Kinerja Industri Jasa Keuangan Syariah Moncer, Total Aset Tembus Rp2.742 Triliun

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mirza Adityaswara mengatakan industri finansial syariah tumbuh pesat. Bidang perbankan syariah hingga pasar modal syariah meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Mirza mengatakan total aset industri ini per Agustus mencapai Rp 2.742 triliun alias meningkat 12,9 persen dari periode nan sama di tahun 2023. “Ini menunjukkkan sektor syariah mempunyai peran krusial mendorong pertumbuhan ekonomi nasiona,” kata dia dalam Ijtima’ Sanawi alias pertemuan tahunan Dewan Syariah nasional - MUI berbareng OJK di Hotel Mercure Jakarta, Jumat 11 Oktober 2024.

Capaian tersebut berasal dari industri perbankan, finansial non bank dan pasar modal nan masing-masing asetnya mencapai Rp902 triliun, Rp 163 triliun, dan Rp1.676 triliun. Untuk perbankan, total biaya pihak ketiga nan dihimpun dari masyarakat sebesar Rp705,1 triliun dan pembiayaan Rp620,3 triliun.

Meski demikian, Mirza memaparkan tetap ada beberapa tantangan dalam perkembangan industri finansial syariah. Dia mencontohkan sektor perbankan, meski aset tercatat meningkat tapi minat masyarakat tetap kurang. Ada 61,9 persen penduduk nan telah memahami literasi finansial syariah. “Namun baru sedikit nan menggunakan perbankan syariah ialah hanya sekitar 8,7 persen,” ujarnya lagi.

Iklan

Sektor pasar modal juga menghadapi tantangan ialah kurangnya literasi dan inklusi keuangan. Tingkat literasi dan inklusi masyrakat terhadap pasar modal syariah masing-masing sebesar 5,5 persen dan 0,4 persen. “Artinya dari 1000 masyarakat nan tahu literasi dan inklusi, hanya 55 dan 4 orang nan sudah jadi investor,” ujarnya.

Namun dia percaya literasi dan inklusi pasar modal syariah bakal berangsur meningkat. Sejalan perkembangan industri pembiayaan digital dan perkembangan edukasi nan terus didorong.

Pilihan Editor: OJK Cabut 15 Izin Bank Perekonomian Rakyat nan Lakukan Penyimpangan Operasional

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis