TEMPO.CO, Jakarta - Ledakan di pablik smelter nikel kembali terjadi. Kali ini di pabrik smelter milik PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Ledakan terjadi dua kali pada Kamis dan Jumat, 16-17 Mei 2024.
Marjianto, salah satu penduduk RT 13 Kelurahan Pendingin, mengatakan ledakan pertama berkapak pada retaknya rumah warga. "Di sini tetap banyak rumah kayu. Hanya ada beberapa rumah tembok dan semuanya terjadi retakan," kata Marjianto kepada Tempo, Sabtu, 18 Mei 2024.
Jumlah rumah nan retak di RT 13, kata dia, tercatat sekitar 20 unit. Marjianto menduga jumlah rumah rumah retak totalnya jauh lebih banyak. "Untuk keseluruhan sekitar pabrik, bisa ratusan lantaran pabrik KFI dikeliling 8 RT," ujarnya.
Marjianto mengatakan penduduk merasa dirugikan atas peristiwa ini. Terlebih dalam aktivitas sehari-hari, penduduk juga sudah terganggu dengan kebisingan hingga akibat polusi dari aktivitas pabrik. Bahkan setelah terjadi dua kejadian ledakan kemarin pun, kata dia, pabrik tetap tetap beroperasi.
"Sampai saat ini perusahaan tersebut tetap beroperasi. Sementara, kami tetap membikin buletin aktivitas untuk disampaikan ke pihak perusahaan," kata Marjianto.
Owner Representative PT KFI M. Ardhi Soemargo membenarkan ledakan terjadi di pabrik smelter KFI sebanyak dua kali. Pada Kamis, 16 Mei 2024 sekitar 18.40 WITA, dia mengatakan letupan keras di sisi pembuangan slag nikel mengakibatkan percikan api.
Selanjutnya: Percikan tersebut melambung ke atas dari sumber panas kolam slag nikel....
- 1
- 2
- Selanjutnya