Panglima: Doktrin Perang TNI Diubah ke Teknologi Drone dan AI

Sedang Trending 3 jam yang lalu

CNN Indonesia

Jumat, 31 Jan 2025 19:48 WIB

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan TNI bakal mengubah doktrin perang dari tradisional menuju penggunaan teknologi seperti drone dan AI. Ilustarsi. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan TNI bakal mengubah doktrin perang dari tradisional menuju penggunaan teknologi seperti drone dan AI. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Jakarta, CNN Indonesia --

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan TNI akan mengubah doktrin perang dari tradisional menuju penggunaan teknologi seperti drone dan artificial intelligence (AI).

"Doktrin itu berasas perkembangan lingkungan strategis. Misalnya jika dulu kan perang itu tetap tradisional, dulu menggunakan, seperti sekarang kan menggunakan drone nan kami kamikaze pakai AI," kata Agus usai menggelar Ratas TNI di Mabes TNI, Jakarta, Jumat (31/1).

Agus mengatakan penggunaan teknologi modern ini bisa dengan mudah membunuh seseorang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu tinggal pakai setel saja drone wajah seseorang dia bisa mengejar ke sana. Nah itu nan kita menuju ke sana," kata dia.

Tak hanya itu, Agus mengatakan doktrin di bagian infanteri dan sektor pertempuran laut juga bakal berubah. Semisal dulu prajurit infanteri kerap melangkah kaki dalam operasi, nantinya mereka bakal menggunakan kendaraan mekanis untuk mempercepat.

"Untuk lautnya, submarine, kapal selamnya juga mungkin nan canggih bisa jelajahnya di bawah laut bisa lebih dalam lebih jauh, lebih lama kemudian angkatan udara juga nan lebih canggih dari beberapa negara nan kita pesan," kata dia.

Tak hanya itu, Agus juga mengatakan TNI bakal mempunyai satuan siber. Ia mengatakan satuan ini bukan matra tersendiri di internal TNI seperti di negara lain.

"Kalau negara lain itu sudah ada angkatan ke empat, siber, satuan siber, kita sebenarnya sudah ada satuan siber nan kita optimalisasikan, nan tadi itu dengan rekrutmen dan sebagainya," kata dia.

Sebelumnya Panglima TNI mau mengubah doktrin peperangan TNI lantaran doktrin saat ini tak lagi sesuai perkembangan zaman.

Ia kemudian mencontohkan militer Australia nan telah mengubah doktrin peperangan tiap tiga alias lima tahun sekali.

"Mari kita berbuat, memang agak capek terutama dari Kodiklat TNI, Kodiklat Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara untuk merubah beberapa doktrin peperangan kita. Doktrin nan kita gunakan tetap produk lama," kata Agus.

(rzr/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional