Panitia Forum Air Rakyat Laporkan Ormas PGN ke Polda Bali

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Denpasar, CNN Indonesia --

Panitia Forum Air untuk Rakyat alias The People's Water Forum (PWF) berbareng Koalisi Bantuan Hukum Bali (KBH) melaporkan tindakan premanisme nan dilakukan organisasi masyarakat (ormas) Patriot Garuda Nusantara (PGN) ke Polda Bali.

Laporan ini menyusul kericuhan nan terjadi saat PGN berupaya membubarkan aktivitas PWF alias Forum Air untuk Rakyat itu di Hotel Oranjje, Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, pada pekan lalu, Senin (20/5) hingga Selasa (21/5).

Rezky Pratiwi, personil tim dari KBH Bali mengatakan, mereka melaporkan tindakan represi ormas dilakukan dengan menutup akses keluar masuk lokasi, sehingga undangan tidak dapat masuk dan orang-orang di letak terisolasi, menghalangi peliputan jurnalis, perampasan empat karya seni dan atribut kegiatan, serta pengeroyokan, dan pelaporan kepada Polda Bali dilakukan pada pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melalui laporan ini panitia dan tim norma mendesak agar penegakan norma segera dilakukan termasuk pengusutan keterlibatan pejabat alias abdi negara dalam memobilisasi ormas, Satpol PP, dan golongan lainnya di lokasi," kata Rezky, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/5).

"Represi dalam aktivitas PWF nan merupakan forum kritis rakyat atas World Water Forum (WWF) adalah pelanggaran kewenangan asasi manusia nan menambah catatan jelek atas situasi kerakyatan Indonesia," imbuhnya.

Terpisah, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengonfirmasi ada laporan alias pengaduan nan masuk ke SPKT Polda Bali dari pihak PWF pada Selasa (28/5) kemarin. Namun, katanya, laporan itu belum bisa diproses.

"Laporan tersebut, sudah diterima Polda Bali pada Selasa. Namun, belum bisa diproses secara patokan hukum, lantaran ada kekurangan dalam proses pelaporan seperti bukti formil dan materiil untuk mendukung laporan, berupa bukti kepemilikan alias penguasaan peralatan alias kuasa dari pemilik peralatan dan foto pengarsipan pengambilan peralatan nan hilang," kata Kombes Jansen dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/5).

"Sementara sembari menunggu pelapor melengkapi kekurangan tersebut untuk diproses lebih lanjut, SPKT memberikan buletin aktivitas penerimaan laporan pengaduan kepada pelapor," ujarnya.

Dia menjamin bahwa Polda Bali bakal memproses laporan itu andaikan pelapor sudah melengkapi kekurangan arsip dan bukti. Apalagi, peristiwa tersebut baru dilaporkan resmi ke Polda Bali bukan langsung alias sesaat setelah dugaan peristiwa nan mereka alami terjadi, agar Polda Bali bisa segera menindak lanjuti persoalan tersebut.

"Polda Bali juga dipastikan bakal memproses sesuai norma nan bertindak terhadap siapapun nan terbukti bersalah dalam masalah ini," ujarnya.

Pariyadi (dua dari kiri), pentolan ormas PGN saat hendak membubarkan aktivitas Forum Air untuk Rakyat di sebuah hotel, Senin (20/5/2024). (Foto: Rizki Setyo Samudero/detikBali)Anggota ormas PGN saat hendak membubarkan aktivitas Forum Air untuk Rakyat di sebuah hotel, Senin (20/5/2024). (Detikcom/Rizki Setyo Samudero)

Sebelumnya, aktivitas The People's Water Forum (PWF) nan dilaksanakan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan aktivis lingkungan dibubarkan oleh puluhan orang dari salah satu ormas. Massa dari ormas nan sama pun melakukan tindakan serupa pada lanjutan gelaran tersebut di hari selanjutnya.

Bahkan, eks Hakim MK I Dewa Gede Palguna nan menjadi pemateri pun turut diusir sehingga tak bisa masuk ke hotel tempat gelaran forum tersebut pada Selasa (21/5).

Selain itu, viral pula Pelapor unik PBB untuk kewenangan atas air dan sanitasi, Pedro Arrojo Agudo juga diadang massa ormas untuk masuk ke hotel tersebut pada hari nan sama.

Polda Bali menyatakan tetap mendalami dugaan upaya pembubaran paksa dan intimidasi oleh ormas terhadap aktivitas dan peserta Forum Air untuk Rakyat (People's Water Forum/PWF).

"Kami tetap dalami dan belum tahu pasti apa masalahnya dan siapa-siapa nan miskomunikasi," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan pada Selasa pekan lalu.

(kdf/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional