ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Senin, 24 Jun 2024 04:30 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Pelapor kepala sekolah SMAN 8 Medan atas dugaan korupsi dan pungutan liar (pungli) ke Polda Sumatera Utara, Choky Indra, mengatakan anaknya nan merupakan siswi di sekolah itu, tinggal kelas gegara kasus ini.
Dalam video nan viral di media sosial, Choky menjelaskan mendatangi SMAN 8 Medan saat pembagian rapor. Dia memprotes kebijakan pihak sekolah nan membikin anaknya, Maulidza Sari Febriyanti, tak bisa naik kelas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anak saya tinggal kelas lantaran tidakhadir katanya. Permendikbud ini 25 persen dari jumlah setahun. Jangan dikarang-karang. Tidak sesuai ini," kata Choky di video nan beredar, Minggu (23/6).
Menurut Choky selama ini putrinya nan duduk di Kelas XI MIA 3 itu mempunyai nilai bagus dan termasuk berprestasi. Namun pihak sekolah berdasar Maulidza tinggal kelas lantaran absennya banyak.
"Anak saya berprestasi, nilainya bagus tapi tinggal kelas alasannya lantaran absen. Tapi mereka bilang tidakhadir anak saya banyak makanya enggak naik kelas," urainya.
Choky menduga SMAN 8 Medan sengaja membikin anaknya tinggal kelas lantaran kasus dugaan pungli kepala sekolah nan dilaporkannya ke Polda Sumut. Kasus itu saat ini tetap dalam tahap penyelidikan.
"Karena saya melaporkan kepsek kasus korupsi dan pungli. Banyak korupsi di sini, saya enggak mau berbaikan sama dia, makanya dibuat tinggal kelas argumen absen. Kuat dugaan anak saya tak naik kelas lantaran saya laporkan kepsek," kata Choky.
Kepala SMAN 8 Rosmaida Purba nan dikonfirmasi CNNIndonesia.com soal kasus ini belum memberikan jawaban.
(fnr/fea)
[Gambas:Video CNN]