Pengakuan Joki Tugas Dapat 10 Persen dari Bayaran Pengguna Jasa

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Penggunaan jasa joki di bumi pendidikan sekarang tengah ramai jadi perbincangan. Jasa joki ini pun berseliweran di bumi maya dan punya pasarnya masing-masing, baik untuk tugas, skripsi, alias ujian masuk perguruan tinggi negeri (PTN) favorit.

Seorang joki berjulukan Vio -bukan nama sebenarnya- mengaku pernah tak sengaja bekerja di perusahaan nan menyediakan jasa joki masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri).

Menurutnya, seseorang nan menggunakan jasa joki kudu merogoh kantong dalam-dalam hingga ratusan juta jika sukses masuk PTN nan diinginkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, para joki hanya mendapatkan persenan kecil, ialah sebesar 10 persen dari pembayaran pemakai jasa.

"Aku sempat ingat waktu itu mereka [harus membayar] Rp350 juta. Terus kelak dari itu [Rp350 juta], joki dapat 10 persen," tuturnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (25/7).

Saat 'berdinas', Vio biasanya melakukan pekerjaannya dengan beberapa joki lainnya. Mereka sama-sama memberikan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan dalam soal.

"Jadi kita, tuh, nan ngerjain 6 orang, terus kita sharing jawabannya. Kita setor jawabannya di situ [Zoom meeting]," imbuhnya.

Selain Vio, ada juga joki lain nan mau disapa Kiki. Ia pernah bekerja dengan penyedia jasa Sinikubantuin.

Namun, dari segi penghasilan jasa joki skripsi dan tugas lainnya lebih murah dibandingkan masuk PTN. Upah nan didapatkan Kiki ditentukan berasas bagi hasil dengan admin penyedia jasa.

"Semisal bisa kelak dia memberi tahu fee nan kita dapat itu berapa, lantaran kita enggak dapat 100 persen. Kita [joki] dapatnya, misalnya 60-40 [persen], kita dapat 40, 60 adminnya," jelas dia.

Cropped shot of an unrecognizable businesswoman sitting in her office alone and typing on her laptopIlustrasi. Upah nan didapat joki di bumi pendidikan saling berbeda satu sama lain. (Getty Images/iStockphoto/Marco VDM)

Kiki menegaskan, Sinikubantuin tak sekadar menyediakan jasa joki tugas, tapi juga pembuatan skripsi hingga tulisan jurnal. Tarif joki tersebut disesuaikan dengan tingkat kesulitan dari tugas akademik nan diminta oleh klien.

Ia mengaku mendapatkan bayaran nan cukup menggiurkan selama menjadi penjoki hingga April 2023.

"Bisa Rp200 ribu-Rp250 ribu itu per satu tugas. Berarti jika misalnya 5 [joki tugas per bulan], bisa jutaan juga. Kalau seminggu itu full dapat di jurnal aja," pungkasnya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, lewat akun @KemdibukbudRI turut berkomentar mengenai praktik perjokian ini. Menurut Kemendikbud, setiap orang di golongan sivitas akademika dilarang menggunakan jasa joki.

"Civitas academica dilarang menggunakan joki (jasa orang lain) untuk menyelesaikan tugas dan karya ilmiah lantaran melanggar etika dan hukum," tulis Kemendikbud.

Perjokian termasuk ke dalam corak plagiarisme nan dilarang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selain itu, sivitas akademika kudu menggunakan daya kemampuannya sendiri dalam menunjukkan kapabilitas akademiknya.

(lid/asr)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional