Pengamat Nilai PDIP Bakal Kerja Ekstra Keras untuk Kuasai Pilgub Jabar

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Bandung, CNN Indonesia --

PDIP secara mengejutkan mengusung bapaslon Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja, untuk maju dalam Pilgub Jabar 2024.

Padahal sebelumnya sempat santer bahwa PDIP bakal mengusung eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilgub Jabar tersebut. Wacana mengusung Anies itu pun dikonfirmasi Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono saat mengantar pendaftaran Bapaslon ke KPU Jabar pada Kamis (29/8) malam.

Belakangan, baik Jeje maupun Ronal pun mengakui keduanya dikabarkan mendadak untuk maju dalam Pilgub Jabar tersebut. Keduanya pun tak datang secara bentuk di instansi KPU Jabar tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut pengamat dengan mengusung Jeje-Ronal, PDIP dipastikan kudu bekerja keras untuk memenangkan Pilgub Jabar tahun ini.

Ketua Perkumpulan Meswara (Organisasi Pemerhati Pemilu) Solihin mengatakan, argumen PDIP kudu bekerja keras pada Pilgub Jabar 2024 ini, karena Jeje dan Ronal diduga bukan calon nan semestinya diusung.

Dia mengatakan meskipun Jeje dan Ronal memiliki bekal mumpuni sebagai duet eks kepala wilayah dan selebritas, namun itu tak bisa menjadi bekal nan cukup untuk memenangkan Pilgub Jabar.

Jeje diketahui mempunyai pengalaman nan pernah menjabat sebagai Wakil Bupati lampau menjadi Bupati Pangandaran. Sementara itu, Ronal adalah seorang komedian senior Indonesia nan berasosiasi dengan PDIP dan jadi caleg di Jabar pada Pemilu 2024 lalu.

Solihin mengatakan selain kiprah Jeje-Roanl, mesin partai PDIP harus lebih kencang bergerak untuk membantu pemenangan jagoan mereka melawan tiga paslon lain di Pilgub Jabar.

"Tetap kudu dibuktikan dengan gimana mesin partainya bergerak, memaksimalkan perihal tersebut. Sementara Ronal sendiri, menurut saya memang sosialis nan dikenal publik," kata Solihin, saat dihubungi, Jumat (30/8).

"Artinya targetnya mungkin tidak di wilayah perkampungan, artinya untuk mengisi wilayah-wilayah perkotaan, itu sih, setidaknya nan bisa dilakukan oleh PDIP, dengan segala macam ketidaksiapan kedua calon tersebut," imbuhnya.

Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono, di instansi DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2024).Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono. (Detikcom/Kurniawan Fadilah)

Tiga paslon lain nan jadi musuh Jeje-Ronal di Jabar adalah Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, dan Acep Adang Ruchiat-Gitalis Dwi Natarina.

Solihin mengungkap dengan empat pasangan nan mendaftar dalam Pilgub Jabar, PDIP diprediksi berat untuk meraup bunyi banyak.

Pasalnya masing-masing pasangan calon nan diusung, mempunyai potensi dan pedoman kemenangan masing-masing di setiap daerah.

"Kang Acep punya pedoman massa pesantren, itu juga tidak bisa diabaikan begitu saja. Pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie Itu juga tidak bisa diabaikan begitu saja, lantaran kita tahu betul tepat 5 tahun nan lampau rupanya Ahmad Syaikhu bisa menjadi kuda hitam dan mengalahkan Dedi Mulyadi," katanya.

Jeje sudah disiapkan & masa injury time

Sementara itu, soal PDIP nan mendaftarkan Jeje dan Ronal pada waktu injury time pendaftaran, menurut Solihin bukan menjadi argumen ketidaksiapan PDIP.

Jeje, kata Solihin, bukan orang baru di PDIP. Selain itu, sambungnya, Jeje juga seperti Ono, sebelumnya pun memang sudah dipersiapkan untuk maju dalam Pilgub Jabar.

Atas dasar itu, menurutnya meski tidak masuk lembaga survei manapun, Jeje bukanlah sosok nan dipaksakan untuk maju pada Pilgub Jabar.

"Tidak terlalu dipaksakan, mungkin sudah mempersiapkan lantaran memang dia (Jeje) tidak bisa lagi maju di [Pilkada] Pangandaran. Dia sudah mempersiapkan etape selanjutnya," katanya.

Sementara untuk Ronal, Solihin menganggap penunjukannya hanya reaksi politik dari PDIP. Menurutnya, di masa kritis alias injury time itu, PDIP akhirnya memilih Ronal karena diharapkan apat mendongkrak kemenangan PDIP di Pilgub Jabar.

"Menurut saya, mungkin jika Ronal ini reaksi saja. (Ronal dianggap) Mampu meningkatkan ketenaran dari calon nan diusung PDIP. Salah satunya mungkin, gampangnya ya mencari sosok nan terkenal," katanya.

Pengakuan Jeje dan Ronal

Baik Jeje, maupun Ronal, sama-sama mengonfirmasi bahwa mereka dikabari 'mendadak' untuk dicalonkan PDIP di Pilgub Jabar.

Jeje mengungkap mendapat telepon untuk maju Pilgub kurang dari satu jam sebelum pendaftaran ditutup.

"Jadi saya dapat telepon itu pukul 23.15 WIB, menyatakan saya siap-siap, ditelepon oleh Pak Ono dan Bu Ineu, juga staf Mas Hasto [Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto]," kata Jeje sebelum pemeriksaan kesehatan di RSHS Bandung, Sabtu (31/8) seperti dikutip dari detikJabar.

Sebelumnya, pada Kamis siang, dia mengaku berbareng DPC PDIP Pangandaran sedang sibuk mengurus pendaftaran Cita-Uno di Pilkada Kabupaten Pangandaran. Dia juga kaget malah dirinya nan dipilih, lantaran sebelumnya justru Ono nan mempunyai kans kuat untuk diusung.

"Saya kaget, saya tidak persiapkan diri dari jauh hari calonkan diri sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur di Jawa Barat," imbuhnya.

Sementara itu, di tempat nan sama, dikutip dari detikJabar juga mengaku ditelepon mendadak pada Kamis malam untuk dikabari tugas maju Pilgub Jabar.

Ronal mengaku ditelepon Ono sekitar 30 menit jelang pendaftaran di KPU ditutup.

"30 menit (pemberitahuan), zoom-nya kalian lihat saya ada di perjalanan," kata Ronal.

Saat itu, sambung Ronal, dirinya baru saja mengisi aktivitas musik. "Posisi beres manggung, aktivitas band, aktivitas Oasis Night, lantaran Oasis mau reuni," ujarnya.

"Saya setelah aktivitas di telepon oleh Pak Ono, kemudian keluar, telepon-telepon, jadi aja," tambahnya.

Usai pengumuman, pada Kamis, (28/9) malam, keesokan harinya Ronal langsung berjumpa dengan Jeje untuk menyamakan visi misi dalam Pilgub Jabar 2024 ini.

"Alhamdulillah pertemuan pertama kami kemarin melangkah dengan lancar dan saya banyak belajar pada Pak Jeje, semoga pasangan ini bisa saling melengkapi dengan latar belakang nan berbeda, kami bisa garap pangsa berbeda," tuturnya.

(csr/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional