Pengamat Sebut Menabung di Bank Masih Menjadi Pilihan yang Aman

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

INFO BISNIS – Ekonom sekaligus Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah mengatakan, perbankan nasional tetap menjadi tempat nan sangat kondusif untuk menyimpan uang. Pasalnya, perbankan adalah lembaga finansial nan diawasi dengan ketat oleh regulator. Masyarakat disebut tak perlu cemas terhadap keahlian perbankan nasional.

"Menyimpan duit di bank sangat aman. Malah dibandingkan emas, simpanan di bank lebih likuid bisa digunakan untuk shopping dengan kartu debit. Bank adalah lembaga finansial yg sangat ketat diawasi," ujarnya.

Nasabah tetap kudu berhati-hati dan memastikan bank nan digunakan sudah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), ialah lembaga independen nan dibentuk dengan tujuan meningkatkan kepercayaan pengguna alias masyarakat terhadap bank. Dengan begitu, keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional dapat dijaga oleh bank.

Untuk nilai simpan nan dijamin, pada satu bank setiap pengguna maksimal menyimpan saldo Rp2 miliar. Jika simpanan melampaui Rp2 miliar, maka bakal diselesaikan oleh tim likuidasi berasas likuidasi kekayaan bank. Simpanan pengguna bank konvensional nan dijamin LPS berbentuk tabungan, deposito, giro, sertifikat deposito, dan corak lainnya.

Terkait beredarnya video hoax duit lenyap berjudul ‘Uang Hilang di BRI Adalah Efek dari Pemilu untuk Serangan Bansos’ di sosial media, Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, mengimbau kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan sosial media secara positif dan tidak mudah termakan info nan belum dipastikan kebenarannya.

Iklan

“BRI juga terus mengimbau dan memberikan edukasi kepada nasabah, serta masyarakat untuk dapat bertransaksi kondusif dan nyaman. Hal tersebut tak lepas dari tetap adanya beragam modus penipuan online alias social engineering,” katanya.

Salah satu nan marak terjadi adalah modus penipuan melalui sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp. BRI mengimbau pengguna agar lebih berhati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi.

Agustya Hendy juga mengimbau pengguna untuk tetap menjaga kerahasiaan info pribadi dan info perbankan kepada orang lain dan pihak nan mengatasnamakan BRI, termasuk memberikan info informasi pribadi maupun info perbankan melalui saluran, tautan alias website dengan sumber nan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (*)

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis