ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Kamis, 30 Mei 2024 20:38 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Sejumlah calon penumpang kebingungan saat Stasiun MRT Blok M ditutup usai crane alias muatan besi proyek Gedung Kejagung terjatuh di jalur MRT.
Anshory (25) mengaku kebingungan mencari pengganti transportasi untuk pulang ke kediamannya menuju area Benhil, Jakarta Selatan.
"Saya bingung, saya mau pulang ke Benhil, tapi lantaran ada kejadian ini terpaksa naik pikulan umum lain. Terganggu banget," ujarnya saat ditemui, Kamis (30/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu penumpang lainnya, Annisa juga mengaku bingung lantaran sempat dilempar-lempar oleh petugas MRT. Ia mengaku awalnya mau naik MRT dari Stasiun ASEAN.
Namun ketika di Stasiun ASEAN, Annisa mengaku diarahkan untuk naik dari Stasiun Blok M BCA lantaran sedang ada gangguan.
"Aku pas lagi dari ASEAN. Iya jalan ke sini, tadi infonya dari ASEAN bisa naik dari sini Blok M, tapi enggak bisa juga sama," ujar Annisa.
Akibat kejadian tersebut, dia mengatakan terpaksa memilih menggunakan moda transportasi lainnya meskipun kudu menghadapi kemacetan.
"Iya (terganggu), udah gitu pas jam pulang kantor. Jadinya saya enggak bisa naik MRT, jadinya pulang naik Gojek," ucapnya.
Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo mengatakan perjalanan MRT dihentikan sementara imbas jatuhnya muatan proyek pembangunan Gedung Kejagung.
"Sehubungan dengan adanya kejadian diduga jatuhnya perangkat berat dari aktivitas bangunan nan sedang dikerjakan di Area Gedung Kejaksaan Agung RI oleh Kontraktor Hutama Karya, maka operasional MRT Jakarta bakal dihentikan sementara," tuturnya.
Ahmad mengatakan, saat ini, MRT Jakarta tetap melakukan pemindahan penumpang ke Stasiun MRT terdekat.
"Dan sedang dilakukan penanganan oleh tim mengenai dan untuk perkembangan info lebih lanjut, dapat dipantau pada media sosial MRT Jakarta," kata dia.
(tfq/DAL)
[Gambas:Video CNN]