Pertengahan Oktober, Penyaluran KUR Dekati 80 Persen dari Target Rp 300 Triliun

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Yogyakarta - Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan menyebut penyaluran program pembiayaan Kredit Usaha Rakyat alias KUR hingga pertengahan Oktober 2024 ini nyaris mencapai 80 persen dari sasaran tahun 2024.

“Sampai 15 Oktober, total penyaluran KUR sebesar Rp 231,8 triliun alias 77,29 persen dari sasaran tahun 2024 sebesar Rp 300 triliun dengan lebih dari 4 juta debitur,” kata Kepala Subdirektorat Kredit Program dan Investasi Lainnya, Direktorat Sistem Manajemen Investasi, DJPb Kementerian Keuangan, Darta, dalam forum pertemuan di Yogyakarta,, 18 Oktober 2024.

Darta menambahkan program KUR nan sasaran utamanya meningkatkan akses pembiayaan UMKM tanpa agunan nan cukup ini, proporsi penyalurannya di tahun 2024 terbagi menjadi beberapa kategori, ialah sebesar 68,95 persen untuk KUR Mikro, 30,62 persen untuk KUR Kecil, dan sisa penyaluran untuk KUR Super Mikro dan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

“Penyaluran KUR berfokus terutama sektor-sektor produktif, dengan pengedaran terbesar ke sektor perdagangan sebesar 42,7 persen, pertanian 33,2 persen, dan jasa 15,5 persen,” kata dia.
Saat ini, kata Darta, suku kembang KUR dipertahankan agar tetap kompetitif, ialah 6 persen per tahun dan 3 persen untuk program khusus.

“Kami berambisi upaya itu dapat makin mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja," ujarnya.

Darta mengklaim, sejak pertama kali diluncurkan pada 2007, suku kembang KUR telah mengalami penurunan signifikan. Dari semula suku kembang sebesar 24 persen pada KUR Mikro lampau turun mencapai 6 persen periode 2020-2022. 

“Semua biaya KUR berasal dari lembaga finansial penyalur, dengan pemerintah memberikan subsidi kembang untuk menutup selisih antara suku kembang pasar dan KUR,” kata dia.

Iklan

Adapun Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Ismed Saputra dalam forum itu menuturkan, support pada sektor UMKM sekarang tak semata berakhir pada KUR. Namun ada juga pembiayaan Ultra Mikro alias UMi nan menyasar pelaku upaya ultra mikro nan belum terjangkau perbankan formal. 

Hingga 12 Oktober 2024, PIP menyatakan telah menyalurkan pembiayaan total senilai  Rp 43,25 triliun melalui program UMi, nan menjangkau lebih dari 11,18 juta debitur dengan support dari 91 lembaga penyalur. 

“Penyaluran pembiayaan UMi sudah mencakup beragam wilayah di Indonesia, dengan Pulau Jawa mencatatkan nomor tertinggi sebesar Rp 26,28 triliun untuk 7,06 juta debitur,” kata Ismed.

Adapun Sumatera menempati posisi kedua dengan penyaluran senilai Rp 10,5 triliun kepada 2,51 juta debitur, diikuti oleh Bali dan Nusa Tenggara dengan Rp 2,41 triliun dan 613,9 ribu debitur. Sedangkan wilayah Sulawesi menerima Rp 2,86 triliun untuk 708,3 ribu debitur.

“Untuk Kalimantan dan Maluku-Papua masing-masing mendapatkan Rp 974 miliar dan Rp 173,4 miliar dari Pembiayaan UMi ini,” kata Ismed.

Pilihan Editor: Profil Maman Abdurrahman, Calon Kuat Menteri UMKM Kabinet Prabowo

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis