Pj Bupati Bandung Barat Tak Terlihat Usai Jadi Tersangka Korupsi Pasar

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Inspektur Wilayah IV pada Inspektorat Kemendagri yang sekarang Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif tak terlihat usai ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi proyek pasar di Majalengka oleh Kejati Jawa Barat.

Sejumlah aktivitas di lingkungan Pemkab Bandung Barat pada Kamis (6/6) ini terlihat tak dihadiri Arsan Latif. Absensinya Arsan itu pun membikin sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Bandung Barat sebagi tukar hadirnya.

Sekretaris Daerah KBB, Ade Zakir mengatakan saat ini dia dan beberapa pejabat di lingkungan Kantor Pemkab Bandung Barat bagi-bagi tugas menghadiri agenda aktivitas nan semestinya didatangi Arsan Latif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengegaskan sejak Arsan Latif ditetapkan sebagai tersangka korupsi proyek Pasar Cigasong, Majalengka oleh kejaksaan pada Rabu (5/6), roda pemerintahan Bandung Barat tetap melangkah seperti biasanya.

"Roda pemerintahan melangkah normal, insyaallah pelayanan di KBB tidak ada masalah dan terus berjalan. Agenda nan semestinya dilaksanakan oleh Pj, sekarang dilakukan oleh kami (pejabat ASN) dengan berbagi tugas," kata Ade Zakir di Kantor Pemkab Bandung Barat, Kamis.

Komunikasi dengan Arsan Latif

Di satu sisi, Ade menyebut mengenai roda pemerintahan kabupaten, dirinya tetap berkomunikasi dengan Arsan Latif.

Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan Arsan Latif untuk meminta petunjuk mengenai penyelenggaraan aktivitas setelah pj bupati tersebut jadi tersangka. Namun dia mengaku tak menanyakan dengan jelas soal kasus dan keberadaan Arsan Latif saat ini.

"Saya ada komunikasi, sebagai bawahan bertanya petunjuk, lantaran sampai hari ini beliau tetap menjadi Pj Bupati Bandung Barat. Kalau soal itu (posisi) saya tidak berani bertanya, kami menghargai mungkin beliau perlu merenungkan sendiri langkah-langkah nan kudu ditempuh," kata Ade Zakir.

Lebih lanjut, dia menegaskan lantaran dugaan korupsi proyek itu terjadi di Majalengka, maka tak ada kaitannya dengan lingkungan Pemkab Bandung Barat.

"Locus-nya bukan di KBB. Artinya tidak ada keterkaitan dengan OPD nan ada di KBB dengan kasus beliau. Pun demikian kejadiannya juga sebagaimana diketahui berbareng bahwa kejadiannya saat sebelum beliau menjadi Pj," kata Ade.

Sementara soal sosok pengganti Arsan Latif, menurut Ade pihaknya bakal menunggu pengarahan terlebih dulu dari Pj Gubernur Jawa Barat dan Kementerian Dalam Negeri.

"Belum, saya belum lihat salinannya juga. Tapi berasas informasi, pak Pj Gubernur Jawa Barat sudah bersurat ke Kemendagri. Cuma sampai hari ini, beliau (Arsan Latif) tetap jadi Pj belum dibebastugaskan. Kami menunggu pengarahan dari provinsi dan Kemendagri," kata Ade Zakir.

Sementara itu, mengutip dari detikJabar, Arsan Latif terlihat terakhir berdinas pada Rabu (5/6).

Saat itu dia menghadiri beberapa aktivitas dari mulai pengukuhan Kepala Desa Saguling di Kantor Kecamatan Saguling pada pukul 09.00 WIB, kemudian pelantikan Kepala Desa Cipatat di Gor Kandaga Desa Cipatat pada pukul 13.00 WIB.

Namun, pada agenda peluncuran pilkada oleh KPU KBB di Batujajar pada Rabu malam, Arsan Latif diwakili Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) KBB, Asep Sehabudin.

Arsan Latif ditetapkan sebagai tersangka berasas surat perintah investigasi Kejati Jabar bernomor 1321/M.2/Fd.2/06/2024 tertanggal 5 Juni 2024. Kemudian, surat penetapan tersangka (Pidsus-18) Kajati Jabar bernomor TAP- 58/M.2/Fd.2/06/2024 tertanggal 5 Juni 2024.

Baca buletin lengkapnya di sini.

(kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional