Pj Gubernur Bali Akan Moratorium Pembangunan Vila

Badung, CNN Indonesia --

Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra berencana menghentikan sementara (moratorium) pembangunan vila di Bali seiring masifnya alih kegunaan lahan.

Fokus moratorium pembangunan vila ada di wilayah Sarbagita alias Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan.  Mahendra berkata Pemerintah Provinsi Bali telah mengusulkan surat moratorium ke pemerintah pusat.

"Sawah kudu tetap ada lantaran kita perlu pangan. Dan saya sudah bersurat kepada Kementerian Pusat untuk mempertimbangkan moratorium pembangunan vila di Kawasan Sarbagita. Kita mau menjaga jangan terjadi alih kegunaan lahan," kata Mahendra, usai ditemui di upacara Pengeruwakan Pembangunan LRT Bali di Kuta, Rabu (4/9).

Tujuan rencana moratorium adalah untuk menata  perizinan vila di area Sarbagita. Hal lain, untuk mengantisipasi Warga Negara Asing (WNA) nan bandel menjadikan vila sebagai tempat kejahatan seperti pabrik narkotika.

"Kita tidak mau sawah kita berubah menjadi vila, khususnya di area Sarbagita. Kita sudah bersurat, bermohon, itu tergantung ke pusat. Bukan diperketat (pembangunan vila) tapi ditata kembali," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan marah dengan masifnya alih kegunaan lahan di Bali.

Ia mengingatkan agar tidak ada lagi lahan persawahan nan digunakan untuk membangun akomodasi pariwisata.

"Tidak ada lagi orang membikin vila di sawah. Sawah biarlah sawah, agar Bali jadi Bali nan unik," kata Luhut saat memimpin rapat koordinasi persiapan Bali International Airshow (BIAS) 2024 di Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Bali, Selasa (3/9) kemarin.

(kdf/wis)

[Gambas:Video CNN]