Poin-poin Sentilan Gus Yahya soal Konflik PBNU dan PKB

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Hubungan PBNU dan PKB kembali memanas baru-baru ini. Polemik bermulai setelah muncul wacana dari Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf namalain Gus Ipul nan mau membentuk tim lima alias semacam panitia unik (Pansus) tentang PKB.

Gus Ipul mengatakan upaya ini tak lepas dari elite PKB nan belakangan ini banyak membikin pernyataan nan melenceng dari fatsun awal ketika PKB didirikan. Bahkan ada upaya nan nyata dan sistematis nan dilakukan elite PKB guna menjauhkan PKB dari struktural NU.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan tim ini merupakan upaya PBNU untuk meluruskan sejarah sekaligus mengembalikan PKB ke pemilik sahnya ialah PBNU.

"PBNU sedang berdiskusi. Jika diperlukan, pembentukan tim lima bakal segera dilakukan. Langkah ini setelah memandang pernyataan elite-elite PKB nan ahistoris. Ada tanda-tanda mereka bakal membawa lari dari sejarah berdirinya PKB," kata Gus Ipul dalam keterangannya, Jumat (26/7) lalu.

Melihat adanya wacana ini, Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyatakan pendirian PKB tak hanya untuk organisasi NU.

Ini disampaikannya saat memberikan pembekalan kepada seluruh personil legislatif PKB dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, dan Riau dalam Sekolah Pemimpin Perubahan Wilayah 4 di Berastagi, Sumut.

"Jadi bukan untuk NU pribadi, tapi seluruh bangsa Indonesia, tapi untuk berkibarnya merah putih bagi kejayaan Indonesia," kata Cak Imin dalam keterangan tertulis, Jumat (26/7).

Dalam perdebatan ini, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya angkat suara. Bahkan, Gus Yahya membahas soal usulan pembentukan 'pansus' alias tim untuk PKB ini dalam Rapat Pleno PBNU nan digelar selama dua hari 27-28 Juli 2024 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.

Berikut poin-poin Gus Yahya mengenai polemik PKB dan PBNU:

Tunjuk 2 orang internal PBNU

Gus Yahya memutuskan menunjuk dua orang untuk mendalami sekaligus mengkaji ulang hubungan NU dengan PKB.

Keputusan itu merupakan satu dari sejumlah rekomendasi hasil Rapat Pleno PBNU nan digelar selama dua hari 27-28 Juli 2024 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.

Dua orang nan ditunjuk untuk mendalami masalah tersebut yakni, Wakil Rais Aam Anwar Iskandar dan Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni. Nantinya, kata Yahya, keduanya bakal memberikan rekomendasi kepada PBNU mengenai hubungan NU dengan PKB.

Gus Yahya mengungkap argumen pihaknya menunjuk dua orang tersebut. Anwar Iskandar, lanjutnya, sebagai satu-satunya orang nan tersisa dari para pendiri awal PKB. Sementara Amin Said Husni merupakan Wasekjen pertama PKB.

"Kita lihat beliau berdua bakal bekerja lebih lanjut mendalami masalah ini, dan memberikan rekomendasi-rekomendasi kepada PBNU, mengenai langkah-langkah nan kudu diambil," kata Yahya.

Akui ada konflik

Gus Yahya menjelaskan keputusan untuk mendalami hubungan NU dengan PKB dilakukan menyusul narasi bentrok nan menyiratkan ketegangan hubungan antara kedua organisasi.

Dia tak menampik ketegangan antara PBNU dan PKB nan meruncing dalam beberapa waktu terakhir.

"Saya kudu saya sampaikan terus terang bahwa ada banyak konflik. Ada dari para peserta pleno, dan kemudian untuk mencari jalan, kami tidak mau membikin langkah nan tergesa-gesa mengenai dengan ini. Maka, kemudian pleno memberikan mandat kepada dua orang," kata dia.

Gus Yahya menyoroti kritik PKB atas keputusan PBNU mencopot Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jatim pada akhir Desember 2023 lalu. Yahya heran dengan pernyataan PKB belakangan bakal membikin SK unik untuk NU Jawa Timur.

"Dan mereka tidak bisa terima, dan bahwa mereka bakal buatkan SK sendiri untuk pengurus PWNU Jawa Timur, ini kan masalah," katanya.

Tolak klaim eksklusif PKB terhadap NU

Gus Yahya menyatakan PBNU menolak klaim eksklusif PKB terhadap NU. Ia memahami banyak penduduk Nahdliyyin menjadi konstituen PKB.

Namun, tak sedikit pula di antara mereka nan menjadi konstituen partai-partai lain. Menurut Staquf, hanya 20 persen penduduk Nahdliyyin nan terafiliasi dengan PKB.

"Nah, tapi juga banyak penduduk NU nan tersebar di partai-partai nan lain, maka nan kami tolak adalah klaim eksklusif PKB terhadap NU," kata Yahya.

Yahya mengatakan pihaknya mencermati hubungan antara PKB dengan PBNU nan kian meruncing dalam beberapa waktu terakhir. Dia mengaku PBNU terus mendapat serangan dari PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin.

"Jadi NU, PKB tidak punya klaim eksklusif atas NU gitu, sehingga ya enggak bisa juga misalnya PKB menyalah-nyalahkan keputusan kelembagaan nan dibuat oleh NU," kata dia.

(rzr/pmg)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional