Polisi Buru WN Hongkong Bos Brandoville Studios

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Polres Metro Jakarta Pusat mengaku bakal berkoordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) dan Dirjen Imigrasi untuk memburu Bos Brandonville Studios, Cherry Lai (CL).

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP M Firdaus menyebut koordinasi dilakukan untuk memburu Cherry nan diduga melakukan kekerasan terhadap pegawainya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tim unik bakal menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan Kemenaker RI dan pihak Imigrasi Jakpus," ujarnya dalam konvensi pers, Selasa (17/9).

Ia berambisi dengan adanya koordinasi tersebut maka keberadaan Cherry nan belum diketahui dapat segera terungkap. Termasuk soal berita pelaku nan berada di sekitar Indonesia.

"Nanti kita bakal koordinasi dengan Imigrasi," tuturnya.

Di sisi lain, Firdaus mengatakan pihaknya juga bakal mendalami info keberadaan perusahaan Brandonville Studios lainnya nan tidak dilaporkan kepada Kemenaker.

"Informasi perusahaan lain sudah kami dapatkan namun kami perlu lakukan pendalaman dan pemeriksaan pihak terkait," jelasnya.

Sebelumnya bos perusahaan animasi Brandoville Studio, Cherry Lai (CL) dilaporkan ke polisi oleh mantan tenaga kerja mengenai dugaan tindak pidana kekerasan dan ketenagakerjaan.

Pelaporan tersebut juga telah dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Muhammad Firdaus. Ia mengatakan untuk dugaan tindak pidana ketenagakerjaan saat ini diusut oleh Polres Jakarta Pusat.

"CL sebagai terlapor. Ada dua LP, satu di Polda Metro mengenai tindak pidana pengancaman, satu Polres mengenai tindak pidana ketenagakerjaan," ujarnya kepada wartawan, Selasa (17/9).

Dalam kasus dugaan ketenagakerjaan tersebut, Firdaus mengatakan pihaknya juga telah memeriksa satu orang korban berinisial CS selaku pelapor.

"Pelapor alias korban kemarin sudah diperiksa setelah membikin LP," tuturnya.

Sebelumnya info soal dugaan kekerasan dan pemanfaatan itu diketahui viral di media sosial. Dalam unggahan nan beredar disebutkan peristiwa itu menimpa mantan tenaga kerja berinisial CS dan dilakukan bosnya ialah CL dan suaminya, KL.

Masih dalam unggahan itu, korban menceritakan dirinya mendapat kekerasan bentuk dan verbal dari pemilik perusahaan.

Korban juga mengaku kerap kudu pulang awal hari saat dirinya sedang mengandung nan menyebabkan dirinya melahirkan secara prematur. Bahkan, empat bulan kemudian, anaknya meninggal dunia.

Dalam postingan viral nan tersebar di media sosial, dinarasikan tenaga kerja perusahaan mendapatkan kekerasan verbal dan bentuk dari pemilik perusahaan. Cs juga bercerita dirinya dieksploitasi hingga kudu pulang awal hari.

Tak hanya itu, korban juga disebut pernah dihukum naik-turun tangga sebanyak 45 kali di malam hari. Selain itu, korban juga dihukum menampar diri sendiri sampai 100 kali.

Kini perusahaan tempat korban bekerja dikabarkan sudah tutup. Namun, mantan bos korban itu disebut telah membuka perusahaan baru.

(tfq/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional