Polisi Periksa 18 Saksi Termasuk Dokter Kasus Dugaan Bullying Binus

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Selasa, 17 Sep 2024 21:09 WIB

Total 18 saksi termasuk master nan melakukan visum, diperiksa polisi untuk mendalami dugaan bullying di SMA Binus School Simprug. Ilustrasi. Polisi telah memeriksa total 18 saksi di kasus dugaan bullying di SMA Binus Simprug. (Foto: Istockphoto/Serghei Turcanu)

Jakarta, CNN Indonesia --

Polres Metro Jakarta Selatan mengaku telah memeriksa total 18 orang saksi di kasus dugaan bullyingpelecehan seksual hingga pengeroyokan pada Binus School Simprug.

"Saksi kemarin itu 18 orang, kemudian kita agenda ulang untuk semua nan sudah diperiksa kelak diperiksa kembali," ujar Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi kepada wartawan, Selasa (17/9).

Nurma menjelaskan salah satu saksi nan diperiksa itu merupakan pihak master nan sebelumnya melakukan visum kepada korban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, dia tidak merincikan lebih jauh ihwal materi pemeriksaan nan didalami interogator kepada master itu. Ia hanya mengatakan pemeriksaan dilakukan berangkaian dengan hasil visum kepada korban.

"Visum sudah dilakukan, hasilnya sudah keluar, oleh lantaran itu dari dokternya sudah kita mintai keterangan," tuturnya.

Sebelumnya, siswa berinisial RE (16) melaporkan dugaan perundungan, pelecehan seksual dan pengeroyokan di Binus School Simprug ke polisi. Kini, laporan tersebut telah naik ke tahap penyidikan.

Namun, Binus School Simprug membantah tudingan tersebut. Bantahan itu disampaikan dengan memperlihatkan video perkelahian antarsiswa.

Terdapat empat video nan terdiri dari dua video dari kamera pengawas alias CCTV di luar toilet pada tanggal 30 dan 31 Januari 2024, satu video CCTV di kantin pada 30 Januari 2024, dan satu video nan diperoleh dari handphone saksi nan tidak diungkap identitasnya.

Berdasarkan rekaman dari kamera handphone nan diperoleh pihak sekolah, terjadi perkelahian antara pelapor dengan salah seorang siswa nan bertubuh lebih pendek darinya. Perkelahian itu disaksikan oleh belasan siswa lain.

"Ternyata di sana itu nan terjadi adalah adanya istilahnya siswa ini sepakat untuk bertinju, berkelahi. Jadi, satu musuh satu berkelahi. Setelah itu selesai," kata Otto Hasibuan selaku kuasa norma pihak Binus School Simprug, Sabtu (14/9).

(tfq/wis)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional