Prabowo Akan Bentuk Kementerian Perumahan Terpisah dari PUPR, Ini Kata Menteri Basuki

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Prabowo Subianto, nan bakal dilantik paa 20 Oktober 2024, bakal memecah Kementerian PUPR menjadi Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan Rakyat dengan argumen agar bisa lebih efektif menyediakan rumah bagi masyarakat.

Rencana itu diungkapkan adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, dalam pertemuan APEC Business Advisory Council di Jakarta, Sabtu, 31 Agustus 2024.

Prabowo menargetkan membangun 3 juta kediaman setiap tahun. Rinciannya, 2 juta rumah bakal dibangun pemerintah di pedesaan, sementara 1 juta apartemen di kota. Hashim mengatakan pembangunan 2 juta unit rumah di pedesaan bakal dipercayakan kepada upaya mikro, kecil, dan menengah (UMKM), koperasi, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).Tujuannya, kata dia, mendorong pengembangan UMKM di wilayah sekaligus menciptakan kelas menengah baru.

Pada masa pemerintahan Presiden Jokowi (2014-2024), Kementerian Perumahan Rakyat digabung dengan Kementerian Pekerjaan Umum menjadi Kementerian PUPR.

Menanggapi rencana tersebut, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan pembentukan Kementerian Perumahan oleh pemerintahan mendatang dapat lebih konsentrasi dalam mengatasi backlog perumahan di Indonesia.

"Karena backlog-nya tetap banyak, tetap sekitar sembilan juta unit rumah, dengan Kementerian Perumahan menurut saya lebih bagus, jadi lebih fokus," ujar Basuki di Jakarta, Rabu, 11 September 2024.

Menurut dia, pemisahan Kementerian Perumahan dari PUPR juga dapat membantu program tiga juta rumah Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.

"Itu bagus menurut saya, dengan adanya rencana, lantaran presiden terpilih punya program tiga juta rumah per tahun untuk perkotaan, untuk pedesaan. Jadi dengan adanya Kementerian Perumahan bahwa pemerintahan Bapak Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ini bakal lebih konsentrasi lagi," katanya.

Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto berjanji bakal membangun sebanyak tiga juta rumah ialah masing-masing satu juta rumah di pedesaan, perkotaan, hingga wilayah pesisir.

Strategi Transformasi Bangsa

Iklan

Janji pembangunan rumah itu termasuk ke dalam salah satu rencana besar nan diusung berbareng Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, nan diberi nama Strategi Transformasi Bangsa.

Strategi Transformasi Bangsa bermaksud meningkatkan kemakmuran bangsa dan memperbaiki kualitas hidup manusia Indonesia. Pemberian makan bergizi untuk seluruh anak-anak Indonesia, juga termasuk dalam strategi itu.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat capaian program sejuta rumah (PSR) hingga akhir Juli 2024 telah menembus nomor 617.622 unit alias sekitar 59,23 persen dari total sasaran nasional.

PSR merupakan aktivitas percepatan dan kerjasama antara pemerintah dengan para pelaku pembangunan perumahan dalam menyediakan kediaman nan layak bagi masyarakat.

Program pembangunan perumahan tersebut nan telah dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada 29 April 2015 di Jawa Tengah dengan capaian dari 2015 hingga 2023 sebesar 9.206.379 unit.

Pada 2007, Wakil Presiden Jusuf Kalla mencanangkan Program Rumah Susun 1000 Tower untuk menyediakan tempat tinggal layak huni dengan nilai terjangkau di pusat kota dalam corak apartemen alias rumah susun.

Namun program itu tidak mencapai target, lantaran baru terealisasi 10 persen lantaran tiga kendala, ialah masalah lahan, prasarana dan distribusi.

Pilihan Editor BMKG: Jawa Barat Masuk Musim Hujan Awal Oktober, Jakarta Hujan Ringan

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis