Prabowo Disebut Bakal Rombak Kementerian Keuangan dan BUMN Tahun Depan

Sedang Trending 2 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Burhanuddin Abdullah, membeberkan Prabowo Subianto bakal merombak dua kementerian tahun depan. Dia mengatakan nan bakal berubah adalah Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN.

Perombakan Kementerian Keuangan menurut dia dilakukan lewat perubahan kelembagaan. nan pertama nan bakal diubah kelembagaannya adalah penerimaan negara. “Insya Allah bakal ada Menteri Penerimaan Negara nan mengurus pajak, cukai dan PNBP. Jadi pisahan dari Kementerian Keuangan,” ujar Burhanuddin dalam aktivitas UOB Economic Outlook 2025, Rabu, 25 September 2024.

Komisaris Utama PT PLN (Persero) itu mengatakan ke depan bakal ada perubahan di Kementerian BUMN, melalui transformasi kelembagaan. Dia mengatakan dari BUMN jika dihitung negara mengumpulkan sekitar US$ 1 triliun. Jumlah itu 60 persen dari produk domestik bruto RI.

Tetapi, dia berujar sumbangannya itu kudu diperbaiki dan ditingkatkan. Sehingga nantinya kudu ada transformasi kelembagaan, bisnis, kultural dan manajemen. “Jadi itu nan kelak barangkali kita bakal lakukan sejak Januari 2025 nan bakal datang,” kata dia.

Sebelumnya, Laporan Majalah Tempo Edisi 22 September 2024 berjudul 'Bagi-bagi Keuasaan ala Kabinet Prabowo,' memaparkan presiden terpilih bakal menambah kabinet pemerintahannya hingga mencapai 44 kementerian. Enam adalah kementerian koordinator alias ada tambahan dua posisi dibanding pemerintahan Jokowi. 

Iklan

Sejumlah narasumber Majalah Tempo yang terlibat dalam penyusunan kabinet mengatakan kementerian koordinator bakal diprioritaskan bagi ketua umum partai pengusung Prabowo-Gibran. Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad tak membantah alias membenarkan info tentang penambahan jumlah kementerian koordinator. “Masih dinamis,” ujarnya.

Beberapa politikus Koalisi Indonesia Maju bercerita, Kementerian Badan Usaha Milik Negara mungkin bakal dihapus. Nantinya kementerian itu berubah menjadi perusahaan induk. Konsep ini ditengarai meniru BUMN Singapura, Temasek Holding. Sufmi Dasco Ahmad tak menampik info ini. “Ada usulan nan tetap dikaji,” katanya.

Pilihan Editor: Ada Sosok Raja Sawit di Balik Proyek Tebu Jokowi nan Babat Hamparan Hutan di Merauke

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis